Sektor Pertanian Tetap Jadi Prioritas Program Bali Mandara - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/27/14

Sektor Pertanian Tetap Jadi Prioritas Program Bali Mandara



Dewata News - Denpasar

Gubernur Bali Mangku Pastika mengungkapkan bahwa sektor pertanian dalam arti luas tetap menjadi prioritas program pembangunan dalam mengentaskan kemiskinan masyarakat Bali. Sektor ini dinilai sangat penting dan strategis karena berfungsi menjaga ketahanan pangan di Bali dan sebagai penyedia pangan untuk keberlangsungan hidup masyarakat Bali. Menurut Pastika ada 4,2 Juta masyarakat Bali dan sekitar 800 ribu wisatawan atau total 5 juta orang setiap hari perlu makan, sehingga pertanian dalam arti luas memegang peranan yang sangat penting. Menurutnya ini merupakan peluang yang harus ditangkap Masyarakat Bali, karena selama ini pertanian Bali masih tergantung dari luar Bali. “Oleh karena itu peluang ini harus ditangkap dengan baik sehingga kebutuhan pangan untuk Bali bisa dipenuhi sendiri “, tegas Pastika saat memimpin Rapat Koordinasi dengan Instansi Vertikal Sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan di Gedung Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Kamis (26/6).

Dipaparkan Pastika dalam meningkatkan pembangunan sektor pertanian dalam arti luas ini diperlukan komunikasi dan koordinasi yang intensif dari jajaran Pemprov Bali maupun Instansi vertikal sektor pertanian di Provinsi Bali. Pastika mengatakan bahwa sebagai Wakil Pemerintah Pusat di daerah dan sebagai kepala daerah, pihaknya mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua program baik dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan tujuannya masing-masing. Pastika mengingatkan bahwa anggaran untuk seluruh Bali yang menerima adalah Gubernur Bali oleh karenanya pertanggung jawaban selain vertikal juga pertanggung jawaban kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah di daerah. Oleh karenanya diadakan rapat ini yang bertujuan untuk mendengar sejauh mana progres yang telah berjalan bisa berjalan dengan efektif dan efesien dan membawa manfaat yang sebesar-besarnya untuk Bali, bagi kemajuan Bali dan dalam rangka Bali Mandara. Lebih jauh Pastika mengatakan dalam Master Plan Percepatan Pembanguna Ekonomi Indonesia (MP3EI), Bali masuk koridor V yang tugasnya utama sebagai pintu gerbang pariwisata untuk wilayah Jawa bagian timur dan Indonesia Timur namun mempunyai tugas kedua yang berhubungan dengan ketahanan pangan meliputi pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan serta perkebunan dan kehutanan. Tugas saudara disini adalah menyediakan makanan untuk kita semua di Bali, dan kalau berlebih bisa didistribusikan ke provinsi lain, “ ujarnya. Ada beberapa isu strategis mengenai pembangunan pertanian, kelautan-perikanan, dan kehutanan yang telah disampaikan tadi seperti pendapatan atau insentif petani dan nelayan yang masih rendah, atau terapan teknologi yang masih rendah. Itulah tantangan anda semua bagaimana bisa meningkatkan pendapatan petani dan alih teknologi untuk pengembangan sektor pertanian dalam arti luas serta isu-isu strategis lainnya.

Pembangunan Sektor pertanian dalam arti luas ini mencakup sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan serta kehutanan. Pada kesempatan tersebut presentasi diawali oleh Korlap Sektor Pembangunan Pertanian dalam arti luas yang juga Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali yang membahas pembangunan dan progess bidang pertanian secara umum, dilanjutkan dengan presentasi Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali, Presentasi dari Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali dan tanya jawab dari masing-masing Balai dan UPT Instansi Vertikal. Karena keterbatasan waktu Gubernur Bali pada kesempatan tersebut meminta hard copy masing-masing Balai maupun UPT yang telah siap untuk presentasi untuk menjadi bahan masukan apabila sewaktu-waktu Gubernur berkunjung ke Balai maupun UPT instansi Vertikal di Provinsi Bali. Hadir pada kesempatan tersebut Inspektur Provinsi Bali, 4 Balai dibawah Kementerian Pertanian, 7 Balai dan UPT dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan serta 7 Balai dan UPT dibawah Kementerian Kehutanan serta SKPD terkait di lingkungan Pemprov. Bali. (DN - HUM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com