Buleleng (Dewata News) – Kepala Satuan
Lalu Lintas Kepolisian Resor Buleleng Ajun Komisaris Polisi I Nengah Patrem
menyatakan, kesadaran masyarakat berlalu lintas masih rendah karena kurang
mematuhi peraturan di jalan raya, sehingga menyebabkan kecelakaan.
”Dari pelaksanaan Operasi Simpatik Agung 2014 sebagai program nasional
keselamatan lalu lintas selama 14 hari mulai tanggal 29 Mei lalu, tercatat 29
kejadian dengan 4 orang korban meninggal dunia, dan 50 orang luka ringan. Sementara
pelaksanaan operasi yang sama pada tahun 2013 mencatat 30 kejadian, 9 orang
meninggal dunia, 4 orang luka berat dan 54 orang luka ringan. Ini berarti,
dengan operasi yang dilaksanakan ini
membawa dampak terjadinya penurunan, baik kwalitas maupun kwantitasnya,” kata
Kasat Lantas Nengah Patrem di Singaraja, Rabu (11/06) siang.
Mengacu dari operasi yang dilaksanakan,
menurut Kasat Lantas Nengah Patrem, diantara yang terjaring sebanyak 604 diberikan teguran simpatik, dan 124 dengan
tindakan langsung atau tilang.
Ia juga memaparkan, mereka yang dikenakan
tindakan langsung atau tilang itu, didominasi karyawan swasta, PNS dan pelajar.
Di samping itu, faktor manusia yang kurang patuh peraturan lalu lintas di jalan
dan tidak memiliki SIM didominasi mahasiswa-pelajar dan karyawan.
Masih perlunya ditingkatkan kesadaran
masyarakat berlalu lintas di jalan, menurut dia, memicu jajaran Satuan Lalu Lintas Polres
Buleleng terus berupaya melakukan sosialisasi tertib berlalu lintas ke masyarakat maupun ke
sekolah-sekolah. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com