(Dewata News) – Pertarungan head to head Capres/Cawapres Prabowo-Hatta dengan Jokowi-JK di Pemilu Presiden (Pilpres), 9 Juli 2014 mendatang cukup membuat pemangku pengamanan ketar-ketir. Pasalnya, persaingan keduanya cukup ketat, terutama persaingan di tingkat pemilih akar rumput.
Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Buleleng Komisaris Polisi Riza
Faisal menyatakan, pihaknya telah menyiapkan edalam menghadapi Pilpres
mendatang. Bahkan, sejumlah daerah rawan konflik telah diawasi dengan cukup
ketat.
Tapi, kata Resa Faizal, pola pengamanan yang dilakukan tidak seperti saat
Pemilu Legislatif (Pileg) 9 Mei sebelumnya. ”Muara kepentingannya berada di
pusat (Jakarta) dan lagi ini juga soal anggaran. Ada pemangkasan anggaran di
pusat, sehingga cukup berpengaruh dengan pola pengamanan di daerah,” ungkapnya
di Singaraja, Kamis (05/06) pagi.
Menurut dia, perobahan pola pengamanan itu tak serta merta mempengaruhi
kebijakan pengamanan secara keseluruhan. \”Kami tetap mempersiapkan personel
mobile yang sewaktu-waktu dapat digerakkan ke semua tempat di wilayah hukum Kabupaten
Buleleng,” jelasnya.
Riza mengisyratkan, pemantauan
sejumlah wilayah yang menjadi simpul kerawanan telah dilakukan sehingga
setiap celah yang berpotensi konflik dapat diatasi dengan segera. ”Sementara
ini sesuai laporan intelijen kami dilapangan belum ada yang signifikan
yang dapat mempengaruhi pelaksanaan Pilpres Juli 2014 mendatang. Kami berharap
suasana ini tetap terjaga dan tetap kondusif pada saat pelaksanaan maupun
sesudah Pilpres,” tandasnya.(DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com