Gubernur Bali Mangku Pastika disematkan Satya Lencana Pembangunan oleh Presiden RI.
(foto humas Bali)
Malang (Dewata News) -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendapat anugerah atau tanda kehormatan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas keseriusannya dalam melaksanakan berbagai program yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Penghargaan ini merupakan wujud apresiasi dari pemerintah pusat.
Prestasi ini buah kerja keras dari semua pihak. Bukan hanya kerja saya, tetapi
kerja keras para petani serta kerja sama dari pemerintah kabupaten/kota,
stakeholders hingga masyarakat luas,” kata Pastika dalam siaran persnya di
sela-sela menerima penghargaan tersebut dari Presiden SBY pada pembukaan Pekan
Nasional Petani dan Nelayan XIV Tahun 2014, di Malang, Jawa Timur, Minggu
(8/6/2014).
Menurut dia, penghargaan bukanlah akhir
dari tujuan yang ingin dicapainya. Tujuan utamanya adalah bagaimana program
Bali Mandara makin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Pulau Dewata.
Ke depan, ia berharap sederetan penghargaan yang diraih dapat menjadi
cambuk bagi seluruh masyarakat Bali untuk bekerja lebih cerdas, cepat, maju dan
inovatif.
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para penerima
penghargaan. Presiden juga menyampaikan terima kasih atas sumbangsih para
penggerak pembangunan di daerah.
“Saya berharap, apa yang Saudara lakukan menjadi contoh dan teladan bagi
seluruh masyarakat. Teruslah berprestasi untuk memajukan sektor pertanian,
perikanan, kehutanan dan juga bidang-bidang lainnya,” ujar Presiden.
Bapak Pembangunan
Sementara itu Kepala Biro Humas Pemprov Bali Ketut Teneng yang
mendampingi Gubernur menambahkan, Satya Lencana Pembangunan adalah penghargaan
kesekian yang diterima Pastika.
Sebelumnya, ujar dia, Gubernur Pastika juga dianugerahi Bintang Maha
Putra oleh Presiden RI. Teneng berpandangan, dengan mendapat Tanda Kehormatan
Satya Lencana Pembangunan, Gubernur Bali pantas disebut sebagai Bapak
Pembangunan.
Menurut dia, penghargaan itu bukanlah sesuatu yang serta merta
diberikan, namun melalui proses penilaian dan pertimbangan yang matang.
Meskipun penghargaan bukanlah tujuan utama, namun setidaknya menjadi bukti
keseriusan dan komitmen Pemprov Bali dalam melaksanakan program prorakyat.
“Pak Gubernur adalah sosok yang getol dan konsisten mengawal setiap program
yang dilaksanakan untuk masyarakat. Tak mengenal hari libur, dia kerap turun ke
lapangan untuk memastikan program tersebut berjalan baik dan tepat sasaran,”
katanya.
Pastika pun bukan sosok yang alergi terhadap kritik, sekalipun itu
pedas. Baginya kritik justru merupakan vitamin untuk dapat bekerja lebih keras
lagi.
Di sisi lain, Teneng mengurai sejumlah terobosan Gubernur Bali yang
mengantarkannya meraih sederet penghargaan. Khusus dalam pembangunan pertanian,
sejak awal kepemimpinannya, Pastika menjadikan bidang ini sebagai prioritas.
Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) menjadi program andalan dan hingga
tahun 2014 telah terbentuk 504 unit di Kabupaten/Kota.
Program tersebut terus dimantapkan agar benar-benar mampu mendongkrak
kesejahteraan petani dan menarik minat generasi muda untuk menekuni bidang ini.
Lebih dari itu, juga digulirkan program pendukung seperti sudsidi pupuk organik
dengan anggaran sebesar Rp10 miliar. Subsidi ini nantinya akan diarahkan untuk
memberi pupuk organik hasil Simantri.
“Selain itu, Pemprov Bali juga mengalokasikan dana sebesar Rp29,2 miliar
bagi penguatan modal lembaga ekonomi perdesaan yang digunakan untuk membeli
produk pertanian Bali. Pengembangan 23 kelompok pertanian organik dan hibah
sebesar Rp35 miliar kepada 212 kelompok tani juga diharapkan mampu memacu
berkembangnya sektor pertanian di daerah Bali,” ucapnya.
Sejalan dengan program pertanian, Gubernur Pastika juga memberi
perhatian yang tidak kalah serius terhadap program unggulan lain seperti
Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), Bedah Rumah, Pendidikan hingga Gerakan
Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu).
“Semua program ini bergerak bersamaan dan terus dipacu guna mempercepat
tercapainya masyarakat Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Bali
Mandara),” kata Teneng.
Ia menambahkan, setelah lima tahun berjalan, manfaat dari pelaksanaan
berbagai program menunjukkan hasil signifikan dan mampu melampaui rata-rata
nasional. IPM Bali mencapai 73,49 persen, melampaui rata-rata nasional sebesar
72,77 persen.
Bali juga mencatat prestasi dari
rendahnya tingkat pengangguran yang hanya sebesar 1,3 persen, jauh di bawah
rata-rata nasional yang mencapai 6,25 persen.
“Angka kemiskinan Bali sebesar 4,4 persen juga jauh di bawah rata-rata
nasional yang masih berada di kisaran 11,47 persen. Data-data makro tersebut
menunjukkan bahwa masyarakat Bali telah menikmati hasil program pembangunan
yang dilaksanakan Pemprov Bali dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir,”
ucapnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com