Dewata News - Denpasar
Kemajuan teknologi global membuat orang Bali memaksa krama Bali bisa menyesuaikan diri, jika tidak mau dirinya menjadi kodok rebus. Ibarat kodok di air di dalam periuk, yang dibawahnya berisi tungku menyala, rasa hangat membuat tumbuhnya meerasa nyaman. Namun dia tidak menyadari dibawah periuk ada tungku yang akan memhayakannya. Jika tidak segera disadari maka dalam waktu singkat dia akan jadi kodok rebus. Demikian disampaikan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika ketika menerima audiensi rombongan dari Universitas Ngurah Rai yang dipimpin Ketua Yayasan Ngurah Rai Drs. I Ketut Wirata Sindu, di ruang kerja gubernur. Kondisi itu menggambarkan kehidupan masyarakat Bali pada saat ini yang masih berdiam di zona nyaman. “Masyarakat Bali harus mempersiapkan diri, kalau tidak mau tertinggal dan tergilas jaman, karena manusia di luar sana sudah berfikiran jauh ke depan, “ pungkasnya.
Menurut Pastika konsep pembangunan Bali Mandara adalah konsep pembangunan jangka panjang yang dirancang secara bertahap, berjenjang dan berkelanjutan yang berusaha membawa Bali ke arah kemajuan dengan tetap bertumpu pada budaya dan Agama Hindu. “Setiap kemajuan pasti akan menimbulkan perubahan, akan tetapi perubahan ke arah kemajuan tidak berarti bertentangan dengan Ajeg Bali” tambah Pastika. Untuk itu Pastika minta Perguruan Tinggi khususnya Universitas Ngurah Rai bisa menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas agar bisa menghadapi tantangan jaman. Perguruan Tinggi diharapkan bisa membuka diri menerima kemajuan. “Mau tidak mau, 2015 kita akan terlibat dalam Masyarakat Ekonomi Asean, maka dari itu persiapkan diri, tingkatkan daya saing kalu tidak mau jadi penonton,” tegasnya.
Wirata Sindu yang didampingi Rektor Universitas Ngurah Rai, Dr Nyoman Sura Adi Tenaya, M.Si, Pembantu Rektor I, Ir. Gede Sumarda, MT, Pembantu Rektor II I Gst. Gd. Purwa Sudarta, SE, MM, Pembantu Rektor III Dewa Made Karsa, SH, MH, dan direktur Pascasarjana, Dr Nyoman Suartha, SE, SH, M.Si, mengungkapkan apresiasinya terhadap program-program pembangunan Bali Mandara yang dicetus Made Mangku Pastika. Mantan Bupati Buleleng tersebut bisa merasakan bagaimana enaknya jadi Bupati sekarang ini, karena sudah ada tuntunan dari pemerintah Provinsi, sehingga mereka tinggal melaksanakan dengan program-program yang lebih rinci di lapangan.
Menurutnya kalau Bupati cerdas, mereka tinggal merinci program-program Bali Mandara dan kemudian menyesuaikan dengan kondisi dari daerah masing-masing. Kalau program itu bisa dilaksanakan secara terintegrasi antara Pemprov dan Pemkab/Pemkot, maka Bali akan cepat mencapai kesejahteraan. Selanjutnya Wirata Sindu minta kesediaan Gubernur Bali untuk memberikan kuliah umum, khususnya tentang program-program Bali Mandara kepada mahasiswa Universitas Ngurah Rai sehingga para mahasiswa juga bisa paham dengan program-program pemerintah dan bisa ikut mengaplikasikan di lapangan. Kegiatan ini dilaksanakan rangka Dies nataslis yang ke 35 tahun 2014 yang jatuh pada tanggal 2 Agustus 2014. (DN - HUM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com