Buleleng (Dewata News) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Capres-Cawapres yang ”dijual” oleh masing-masing pengusung dari Koalisi Merah Putih Prabowo Berjasa ~ Prabowo-Hatta dengan nomor urut 1 dan Koalisi Jokowi-JK dengan nomor urut 2 pada Pemilu Presiden (Pilpres) tanggal 9 Juli 2014.
”Masalah berbahaya dalam
perhelatan demokrasi ini kalau media sudah jadi kepentingan politik. Media juga tidak mengedepankan kepentingan pemiliknya di
atas kepentingan publik,” kata Pemred Dewata News di Singaraja, Senen (02/06).
Terkait pemberitaan dan iklan di media, pensiunan media lokal terbesar
di Bali tahun 2005 ini mengharapkan, agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan
Dewan Pers, termasuk publik untuk melakukan pengawasan sesuai dengan tugas dan
kewenangan masing-masing, terutama terkait dengan pengawasan atas pemberitaan,
penyiaran dan iklan Kampanye Pemilu yang dilakukan oleh lembaga penyiaran atau
oleh media massa cetak, online dan elektronik. Selain persoalan media massa,
seluruh stakeholder yang terkait dengan kesuksesan pilpres juga harus mengambil
peranan.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun
Bawaslu, mantan Kontributor LKBN Antara Biro Bali ini juga mengharapkan, dapat
menjalankan peran pengawasan potensi politisasi media massa untuk kepentingan
tertentu yang dapat mencederai azas free
and fair competetion dalam pilpres.
”Begitu pula dengan pasangan capres/cawapres serta parpol pengusung
hendaknya dapat memanfaatkan momentum sesuai dengan aturan perundang-undangan
serta bergerak pada upaya kompetisi yang kualitatif, tidak hanya mengandalkan
teknik-teknik pencitraan, tetapi lebih berbobot pada isu konsep dan program
pembangunan nasional,” tegasnya.
Selain itu, Penasehat PWI Perwakilan Buleleng ini mengharapkan, agar
masyarakat bisa memantau pelanggaran hukum, dan kekeliruan teknis pemberitaan
yang dilakukan oleh pers dan melaporkannnya ke Komisi Penyiaran Indonesia
dan/atau Dewan Pers. Dengan demikian, wajah demokrasi di Indonesia menjadi
semakin matang. Semoga Pemilu 2014 mampu melahirkan pemimpin yang dapat
membentuk Indonesia baru dengan sistem yang lebih profesional dan berwibawa di
mata Internasional. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com