Dewata News - Karangasem
Kendati obsesi Amlapura merebut Adipura Kencana tahun ini kandas, namun masih berjaya berhasil mengkoleksi Tropy Adipura untuk ke delapan kalinya. Karena ketatnya penilaian Adipura, bisa lolos meraih Adipura saja sudah bersyukur, bahkan Bali yang biasanya mendominasi perolehan penghargaan bergengsi tersebut kini hanya menyisakan 3 kota saja. Kadis DKP I Made Suama, SH (4-6-2014) mengaku penilaian Adipura tahun ini sangat ketat, jangankan lolos menerima Adipura Kencana, sudah berhasil meraih Adipura saja sudah bersyukur.
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, mengucap syukur masih dapat mempertahankan reputasi dalam penanganan penataan lingkungan perkotaan. Karena sudah berupaya keras untuk mempersiapkan diri bisa mencapai Adipura Kencana tetapi belum terealisasi, harus disyukuri bahwa partisipasi masyarakat masih tinggi. Kedepan upaya mengelola masalah kebersihan dan persampahan harus terus digenjot agar makin membudaya di tengah masyarakat. Masalah kebersihan dan lingkungan hidup sudah tidak bisa ditawar lagi untuk senantiasa menjadi perhatian serius saling bersinergi mendorong peran masyarakat sadar akan pentingnya menciptakan kebersihan lingkungan hidup yang nyaman dan produktif melalui pola penanganan dan pengelolaan sampah organik maupun non organik.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) I Made Suama, SH menambahkan, adapun potensi kelebihan Karangasem yang menjadi obyek penilaian adalah kesinambungan pembangunan bidang penataan lingkungan hidup, memotivasi masyarakat dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat, mendorong melalui peran lomba desa adat, lomba Kelurahan, Lomba Lingkungan serta prestasi lomba adiwiyata yang sudah dicapai. Sementara kearifan lokal khas Karangasem masih bertumpu pada peran desa adat dengan awig-awignya dalam pemungutan dan pengelolaan sampah plastik seperti di Desa Adat Purwayu, Selumbung, Jasi, Gumung, Pesedahan dsb. Dengan 18 kriteria diseleksi kota – kota peserta lomba yang layak menyandang predikat kota adipura. Disamping itu juga dipersiapkan bidang non pisik baik menejemen, keberadaan MOU, keputusan-keputusan lain sebagai obyek penelitian yang disinkrunkan dengan kenyataan di lapangan, dengan arah kian nampaknya peran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.
Prestasi kota Amlapura menerima penghargaan Trpy Adipura hingga tahun 2014 sudah mencapai angka delapan kali. Dalam hal pengelolaan sampah tidak hanya bertumpu pada TPA saja melainkan kini sudah ada Tempat Pembuangan Sampah Terpadu di desa-desa yang mengelola sampah tersendiri. Sejumlah desa yang sudah siap mengelola TPST antara lain Sengkidu, Rendang dan Bungaya yang bahkan telah dilengkapi dengan kelompok-kelompok masyarakat. Saat ini kota Amlapura memproduksi sampah sekitar 150 m3 per hari dan sudah turun menjadi 140 m3 karena sudah diolah di sumbernya, didukung personil 473 orang termasuk di luar kota.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem (BLH) I Wayan Diana, SE, mengatakan, menyongsong turunnya dewan adipura ke Kabupaten Karangasem dalam waktu dekat telah dipersiapkan baik pisik maupun non pisik menyusul masuknya Amlapura kedalam nominasi 10 kota kecil yang menjadi obyek penilaian untuk Adipura Kencana. (DN - HUM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com