Suara knalpomet yang mekakkan telinga warga |
Gianyar (Dewata News) — Polisi mendorong warga dua dusun adat (banjar) di Kabupaten Gianyar, Bali, yang terlibat bentrokan pada Hari Raya Galungan, segera berdamai.
“Untuk menjaga situasi keamanan di Banjar Pinda dan Banjar Banda tetap
kondusif, kami mendorong warga yang terlibat bentrokan segera berdamai,” kata
Kepala Kepolisian Sektor Blahbatuh, Komisaris I Wayan Latera, Kamis (22/15).
Menurut dia, situasi di Banjar Pinda, Desa Saba, dan Banjar Banda, Desa
Banda, Kecamatan Blahbatuh, berangsur-angsur aman dan terkendali sejak terjadi
bentrokan selama dua hari, Selasa (20/5) dan Rabu (21/5).
Meskipun demikian, pelaku yang mengakibatkan warga dari kedua dusun adat
harus menjalani perawatan secara intensif akibat luka-luka itu diproses secara
hukum.
“Kasus tersebut tetap ditangani oleh Polres Gianyar,” kata Wayan Latera
seusai memantau situasi keamanan di kedua dusun adat tersebut.
Sebelumnya, tokoh adat dari dua banjar tersebut melakukan pertemuan yang
difasilitasi oleh pihak Polres Gianyar untuk menyelesaikan kasus tersebut
secara kekeluargaan.
Peristiwa yang terjadi pada hari Selasa (20/5) pukul 01.00 Wita dipicu
sekelompok anak muda asal Banjar Banda yang mengendarai sepeda motor dengan
suara knalpomet yang mekakkan telinga warga Banjar Pinda.
Warga berusaha mencari sekelompok anak muda yang membuat kegaduhan,
namun tidak ditemukan. Selang beberapa menit datang tujuh pemuda asal Banjar
Banda mengendarai sepeda motor.
Sesampainya di depan Banjar Pinda, mereka dilempar tong sampah sehingga
mengakibatkan seorang pengendara asal Banjar Banda, I Putu Adi Surya Pratama
(14), terjatuh dan menimpa I Putu Arta (22), warga Banjar Pinda. Melihat Arta
tertabrak oleh motor Adi Surya, warga Banjar Pinda keluar rumah setelah
mendengar suara “kulkul” atau kentongan dan mengeroyok pengendara motor asal
Banjar Banda itu.
Akibatnya Adi Surya yang masih duduk di bangku SMP itu mengalami luka
parah dan harus menjalani perawatan di RSUD Sanjiwani, Kabupaten Gianyar.
Peristiwa itu berlanjut pada hari Rabu (21/5) saat umat Hindu merayakan
Galungan. Sekitar 50 warga Banjar Banda mendatangi rumah I Wayan Sadya (34) di
Banjar Pinda untuk melampiaskan dendam atas peristiwa yang dialami Adi Surya.
Sadya mengalami luka pada bagian rusuk kanan, wajah, dan mulut setelah
dikeroyok warga Banjar Banda sehingga harus menjalani perawatan di RS Ganesa,
Sukawati. (DN-ant)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com