Sebelum tibanya tahun politik, Presiden Sby sempat menyebut "tahun pemanasan politik". Artinya, satu tahun menjelang tibanya tahun politik, suhu kepolitikan di negeri ini bakal menghangat. Berbagai intrik dan isu politik akan mengedepan dengan sendirinya. Termasuk di dalamnya soal siapa Calon Presiden yang bakal di usung oleh masing-masing partai politik. Romantika politik semacam ini, tentu akan mewarnai perjalanan tahun pemanasan politik.
Kini tahun pemanasan politik sudah sama-sama kita lalui. Apa yang diduga sebelumnya, banyak yang menjadi fakta. Tidak sedikit tokoh politik yang terpaksa gigit jari, karena harus masuk kotak dalam momen-momen politik yang menentukan. Ada yang gigit jari karena gagal menjadi Calon Legislatif. Ada yang mengelus dada karena tidak mampu menampilkan diri sebagai Calon Presiden. Bahkan ada juga politisi kondang yang terpaksa berurusan dengan aparat penegak hukum, karena terlibat dalam kasus suap dan korupsi.
Tahun pemanasan politik usai, kini kita masuk ke tahun politik yang sebenarnya. Sesuai jadwal Komisi Pemilihan Umum, pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif telah digelar 9 April 2014, sedangkan Pemilihan Prersiden-nya 9 Juli 2014. Ke dua momentum ini penting kita catat, karena peristiwa politik tersebut hasil nya akan menentukan nasib dan kehidupan bangsa 5 tahun ke depan. Maju mundur nya negeri ini akan sangat ditentukan oleh hasil Pileg dan Pilpres.
Pemilihan Calon anggota DPR/D dan DPD, kini sudah selesai di proses dan kita sudah tahu hasilnya yang menempatkan PDIP sebagai pemenang Pileg tanggal 9 April 2014 lalu. Pemilik partai politik sendiri, telah berhasil menempatkan kader-kader terbaiknya menjadi Wakil Rakyat.
Di sisi lain, "pemilik" partai politik juga tengah
menggadangkan Calon Presiden yang diharapkan memimpin bangsa dan negara selama
periode 2014 - 2019. Lucu nya, para Capres yang muncul rata-rata adalah sang
pemilik partai poltik.
Namun harus diakui kebesaran jiwa Ketua Umum DPP PDIP Megawati
Soekarnoputri yang sudah ”melepas” keinginannya dengan menetapkan Jokowi
sebagai Capres partai berlambang kepala banteng dalam lingkaran gemuk ini.
Proses Pileg dan Pilpres adalah fenomena politik yang berlangsung lima tahunan dan kerapkali mengundang pesona yang mengasyikkan. Pileg dan Pilpres kerap kali disebut hajatan demokrasi. Lewat "keriaan" inilah kita berharap agar kesantunan politik dalam merebut simpati rakyat, tetap kita jadikan "cita-cita" mulia yang harus diselami dengan seksama.—
*
Made
Tirthayasa (Pemred Dewata News)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com