Ketua APPI Kabupaten Buleleng Ida Ayu Wardhany saat beri sambutan. |
Buleleng (Dewata News) – Berbagai isu kesehatan menjadi permasalahan strategis yang memerlukan penanganan cepat dan tepat, seperti isu kematian ibu dan anak sebagai salah satu indikator ukuran keberhasilan dalam pembangunan kesehatan, sehingga memerlukan penanganan lintas stake holder.
Dalam upaya
menangani permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Tim
Penggerak PKK Kabupaten Buleleng telah menjalin kerjasama dengan Aliansi Pita
Putih Indonesia (APPI) mengadakan Orientasi Prilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) –
Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir (KIBBLA) di Hotel Aneka Lovina, Sabtu (24/5).
Acara ini juga dihadiri oleh
perwakilan dari Pusat Promosi Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
( Promkes Kemenkes ), APPI Pusat, APPI Provinsi Bali, dan SKPD Lingkup Pemkab
Buleleng.
Kegiatan
dengan tema ”Melalui Orientasi PHBS-KIBBLA Kita Tingkatkan Kesehatan Ibu dan
Anak Dengan Pemberdayaan Berbasis Masyarakat “ diikuti oleh peserta dari 6
Desa/Kelurahan yang merupakan mitra APPI tahun 2013, yaitu Kelurahan Beratan,
Desa Alasangker, Desa Padangbulia, Desa Bontihing, dan Desa Tajun masing –
masing diwakili oleh 3 orang. Dan ditahun 2014 APPI kembali menetapkan 4 Desa
mitra yaitu Desa Pengastulan, Desa Sangsit, Desa Lemukih, dan Desa Kubutambahan
.
Ketua
APPI Kabupaten Buleleng Ida Ayu Wardhany mengatakan, pentingnya prilaku sehat
di dalam lingkungan masyarakat, khususnya masyarakat di Kabupaten Buleleng.
Kegiatan orientasi ini mempunyai 3 topik pokok pembahasan tentang
menjaga kesehatan antara lain, jamban sehat, cuci tangan dan tidak merokok. ”Jika
kita kaitkan dengan ibu hamil, keluarga yang tidak membudayakan berhenti
merokok akan dapat membahayakan ibu yang sedang hamil karena dapat meracuni 2 kali
lipat dari si-perokok itu sendiri,” ujarnya.
Perwakilan dari Pusat Promosi
Kesehatan Kementrian Kesehatan Ibu Kusminardi menambahkan, Prilaku Hidup Bersih
Sehat (PHBS) itu sangat penting, karena merupakan pelopor dari perubahan prilaku
hidup sehat di masyarakat. ”Kemenkes lebih banyak bekerjasama dengan ormas/LSM,
karena ormas/LSM lebih banyak memiliki cabang sehingga sosialisai ke masyarakat
lebih mudah,” imbuhnya. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com