Singaraja (Dewata News) — Warga Dusun Lebah, Desa Kaliasem di kawasan Lovina, terutama yang berada di sekitar lokasi transfer dipo atau tempat pembuangan akhir (TPA) sampah mengancam akan menutup akses jalan menuju lokasi TPA dimaksud.
Salah seorang warga setempat, Putu Suwartawan mengemukakan, transfer
dipo tersebut menurut warga tidak sesuai dengan awal perencanaan pembangunan,
dimana pembangunan transfer dipo tahun 2013 tersebut menelan biaya Rp200 juta,
berubah menjadi tempat pembuangan akhir atau TPA.
Terkait permasalahan itulah, maka warga akan menutup akses jalan menuju
TPA di Dusun Lebah, Desa Kaliasem, karena tumpukan sampah di TPA itu sangat
membludak mengganggu lingkungan sekitar, terutama dari segi kesehatan.
”Warga yang tinggal di sekitar TPA ini akan menutup akses jalan menuju
lokasi TPA jika tidak ditangani dengan baik oleh pihak berwenang, karena warga
banyak yang sakit,” kata Suwartawan di Desa Kaliasem, Lovina, Selasa (29/04)
siang.
Ketika akan dilakukan pembangunan TPA itu, menurut dia, tidak ada
sosialisasi kepada warga masyarakat setempat oleh kepala desa setempat, bahkan
seolah-olah membiarkan tanpa ada koordinasi dengan warga setempat.
Armada truk Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Buleleng
tampaknya kewalahan mengangkut tumpukan sampah di TPA Dusun Lebah, Desa
Kaliasem itu, karena armada truk yang digunakan hanya 1 unit, sementara sampah
yang dibuang di TPA tersebut, tidak saja dari Desa Kaliasem sendiri, juga dari
desa Kalibukbuk, Temukus dan bahkan dari Desa Dencarik. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com