Buleleng
(Dewata News) – Anggota DPRD Provinsi Bali asal Busungbiu, Buleleng Ketut
Kariyasa Adnyana mengisyaratkan, rencana pembangunan Bandara Internasional
Buleleng (BIB) tidak hanya dalam wacana. Sebab, kalau terus hanya menjadi
wacana, masyarakat Buleleng juga capek dan apatis.
”Rencana BIB jangan terus hanya menjadi
wacana dan komoditas politik,” kata Caleg petahana DPRD Bali Dapil Buleleng
yang dalam perolehan suara sementara Pileg 2014 ini kembali melenggang ke tangga parlemen di
Renon, Denpasar, ditermui di Singaraja, Kamis (17/04).
Politisi Renon dari Fraksi PDIP ini
mengakui, lokasi pembangunan BIB di wilayah barat (Gerokgak) ataupun di wilayah
timur (Kubutambahan) memiliki plus minus.
Ia
menegaskan, kalaupun BIB dibangun di wilayah timur, Buleleng barat tidak akan
ketinggalan, sebab memiliki potensi wisata alam sangat bagus. Bahkan, hotel
termahal seperti Matahari Resor&Spa ada di Buleleng barat ini.
Selain itu, lokasi BIB di wilayah barat sebetulnya memiliki beberapa
keunggulan, seperti ada tanah Pemprov Bali yang bisa dijadikan sebagai modal
awal Pemprov Bali di dalam bandara.
Kendati demikian, jelas Kariyasa Adnyana, di wilayah timur juga memiliki
keunggulan, yakni bisa menjangkau beberapa wilayah lain, seperti Karangasem,
dan Bangli.
Karena itu, pernyataan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang kini mulai
condong memilih lokasi BIB di Kubutambahan, Kariyasa tidak mempermasalahkan.
”Dimana saja, yang penting di Buleleng kami bersama anggota DPRD Bali asal
Buleleng mendukung asal memenuhi beberapa aspek, baik teknis,.sosial budaya dan
lingkungan. Lebih penting lagi, segera direalisasikan,” ungkapnya.
Diapun menegaskan, rencana pembangunan BIB ini harus memberikan andil
Pemkab Buleleng dan Pemprov Bali, jangan seperti keberadaan Bandara
Internasional Ngurah Rai, dimana Pemprov Bali tidak ”mendapatkan” apa-apa.
(DN~TiR).—
Yang memberi pernyataan, statement, komentar seperti di atas sudah banyak sekalai, mulai dari petani, pejabat, konglomerat birokrat tapi yang membuat pernyataan mulai di bangun belum ada pak, sehingga peroyek ini jadi kampanye politik terus menerus. saya menunggu berita proyek ini di tentukan, di tetapkan tanggal pengerjaannya. makasi
ReplyDelete