Buleleng (Dewata News) — Terjangkitnya penyakit demam berdarah (DB) di Kabupaten Buleleng, Bali, sehingga mengakibatkan 2 orang anak meninggal dunia, mendapatkan perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buleleng.
Dengan menggerakkan Satuan Karya Pramuka
Bakti Husada (SBH) dan merangkul Gerakan Pramuka Kwartir Ranting (Kwarran)
Buleleng, instansi yang bertugas dibidang kesehatan ini menggencarkan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
”Kami akan gelar PSN melalui kegiatan
Perang Jentik,” kata Nyoman Suasa Giri saat membuka kegiatan Perang Jentik di
Pantai Bina Ria, Lovina, Sabtu (19/04).
. Didampingi Kepala Puskesmas Buleleng II, dr.
Ni Luh Sustemi, Sekretaris Pimpinan SBH Kwarcab Buleleng Suasa Giri menyebutkan,
kegiatan PSN bertajuk Perang Jentik Pramuka Buleleng (PJPB) tahun 2014 menyasar
kawasan Pariwisata Lovina.
”Kegiatan yang digelar ini, melibatkan
anggota Pramuka SBH dan 400 anggota pramuka tingkat siaga yang ada dikawasan pariwisata
Lovina,” jelasnya.
Kegiatan PJPB II tahun 2014, kata Suasna
Giri, diharapkan dapat menambah wawasan dan meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya kebersihan lingkungan sehingga terhindar dari penyakit
demam berdarah.
Selain sebagai wahana edukasi pencegahan
penyakit DB kepada generasi muda, PJPB II juga digelar untuk memperingati HUT
Ke-410 Kota Singaraja sekaligus menyukseskan program Buleleng Bebas Sampah
Plastik tahun 2015.
”Kegiatan yang dipusatkan di kawasan pariwisata
Lovina ini, juga diharapkan dapat memberikan rasa nyaman dan aman dari ancaman
wabah penyakit DB, kepada wisatawan manca negara dan domestik yang berlibur di
Lovina,” terangnya.
Selain melibatkan anggota pramuka SBH dan
Kwarran Buleleng, kegiatan sosial kemasyarakatan ini juga melibatkan institusi
terkait, seperti Dinas Kebersihan dan Pertamanan. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com