Dewata News : Vaksinasi [fhoto : hum) |
Dewata News - Buleleng
Meskipun sudah diketahui penyebab serta sudah vaksin-nya, polemik penyebaran virus rabies di Bali secara umum tampaknya masih belum terselesaikan secara tuntas, buktinya pada tahun 2014 dari data Dinas Peternakan Hewan Provinsi Bali sudah terjadi 19 Kasus, dimana 6 diantaranya terjadi di Buleleng, lalu bagaimana upaya Pemkab Buleleng menekan Rabies ?
Bekerjasama dengan Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Republik Indonesia dan Dinas Peternakan Provinsi Bali, Pemkab Buleleng menggelar Kegiatan pencanangan Vaksinasi Massal Rabies tahap 5 Provinsi Bali Tahun 2014 di Desa Gunungsari, Kecamatan Seririt, 15/04. Dipilihnya Gunung Sari sebagai lokasi Vaksinasi massal tentunya bukan tanpa alasan, harapannya dengan kegiatan yang merambah di daerah pedesaan mampu meningkatkan pengetahuan dan keseadaran tentang bahayanya virus rabies , “ Sosialisasi yang dilaksanakan biasanya hanya menyentuh masyarakat di Perkotaan saja, kali ini kita fokuskan di Pedesaan, ternyata responnya juga tinggi” ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali Ir. Putu Sumantra.
Mendapat kesempatan sebagai “Tuan Rumah” Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra pun menyambut baik kegiatan ini sebagai salah satu upaya penanggulangan rabies, bahkan Wabup yang berlatar belakang sebagai dokter ini pun mengusulkan agar kedepannya dibuatkan aturan di masing-masing Desa Pakraman sebagai upaya menekan populasi anjing, “ Nanti bisa dibuatkan aturan di masing-masing Desa Pakraman, contohnya aturan kepada para pemilik anjing tidak membiarkan anjingnya liar, serta agar dipastikan anjing dan kucing peliharaanya mendapatkan penanganan kesehatan yang baik”tegasnya. Selain itu Wabup juga menginstruksikan petugas Distanak untuk semakin gencar melakukan sosialisasi dan bahkan melakukan jemput bola, “ Kita selalu menekankan untuk melakukan tindakan preventif, kalau perlu langsung door to door ke rumah warga”janjinya. (DN - HUM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com