Dewata News - Dharma Santi [Fhoto : Hum] |
Dewata News - Denpasar
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, mengharapkan semua komponen masyarakat Bali, bisa bersatu untuk bisa menghadapi tantangan jaman ke depan. Hal itu disampaikan Gubernur Bali dalam acara Dharma Santi Hari Raya Nyepi tahun Caka 1936 juga dirangkaikan dengan peringatan 1000 tahun adanya Desa Pekraman, di Bali, 10 tahun terbentuknya Majelis Utama Desa Pekraman dan 55 tahun PHDI, di Taman Budaya Art Center Denpasar, Sabtu (12/4).
Mengenai konflik-konflik Desa Pekraman yang terjadi selama ini, Pastika menjelaskan bahwa dengan konsep “desa mawacara” sangat berpotensi terjadinya konflik antar desa pekraman di Bali. Untuk itu Pastika menginginkan perlu adanya lembaga yang lebih tinggi yang bisa menjembatani permasalahan antar desa baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun tingkat provinsi.
Dibentuknya Majelis Utama Desa Pekraman 10 tahun lalu yang dilanjutkan dengan terbentuknya majelis Madya dan Majelis Alit, diharapkan Pastika, konsep “Desa Mawecara” yang mengarah kepada potensi konflik akan hilang dan yang ada hanya “Bali Mawecara”. Dengan demikian maka tidak akan ada lagi permasalahan dan egoisme antar Desa Pekraman, karena kita semua adalah satu yaitu Bali, jelas Pastika. Pastika juga meminta, setelah Dharma Santi ini maka semua komponen masyarakat Bali hendaknya mulai memecahkan masalah dengan cara dialog, sehingga semua permasalahan bisa diselesaian dengan cara damai.
Pada kesempatan ini, Pastika juga menyampaikan terima kasih kepada seuruh masyarakat Bali karena telah mampu melaksanakan Dharma agama dengan melaksanakan Hari Raya Nyepi dengan sangat tertib dan khusyuk serta Dharma Negara yaitu dengan suksesnya pelaksanaan Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2014.
Dalam Dharma Santi yang dihadiri oleh ribuan masyarakat Bali kali ini, selain acara Tri Sandya bersama sebagai inti acara, juga dilaksanakan Dharma Wecana oleh Sri Begawan Putra Nawawangsa Putra Pemayun, Pembacaan palawakya oleh Ida Ayu Made Purnamaningsih dan pengartos I Made Arik Wiraputra yang merupakan pemenang Utsawa Dharma Gita tingkat Nasional. Di akhir acara digelar persembahan Tari Kebesaran Waturenggong dan Sendratari dengan judul Kautaman Dharmaning Kuturan . (DN - HPB)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com