Hujan Sore-Sore, Kawasan Wisata Lovina Kebanjiran - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/14/14

Hujan Sore-Sore, Kawasan Wisata Lovina Kebanjiran




Buleleng (Dewata News) – Kawasan wisata Lovina di Desa Kalibukbuk, Buleleng yang perkembangannya tersandung sampah, ternyata juga banjir di saat musim penghujan, seperti saat hujan mengguyur pada hari  Sabtu (12/04) jam 17.50 sore.

      Salah seorang pelaku pariwisata di pusat Lovina mengatakan, hujan pada sore itu memang sebentar tapi jalan tetap tergenang air meskipun hujan sudah reda. Bahkan, banjir di jalan Bina Ria itu sampai ke patut Lumba-Lumba sebagai maskot Lovina tak terbendung sore itu.

     ”Keadaan ini sangat merusak citra Lovina. Kalau ini tidak cepat diatasi, maka Lovina akan tinggal kenangan. Akan merupakan kejutan kalau Bupati, Wakil Bupati, Pimpinan DPRD dengan semua anggota sebagai wakil-wakil yang dipilih dan dipercaya, termasuk Kadis PU, Kadis DKP, Kadisbudpar, Camat, Kades, bisa meluangkan waktu blusukan seperti Jokowi, melihat kenyataan dilapangan dan bertindak membenahi demi masa depan Lovina,” ungkapnya dengan nada kesal.

     Ia sangat berharap petinggi di Pemerintah Kabupaten Buleleng bertindak cepat dan tanggap terhadap persoalan yang dihadapi di kawasan wisata Lovina, kalau memang masih peduli untuk memajukan sektor kepariwisataan di Bali Utara.

     Harapan senada juga diungkapkan salah seorang pemilik biro perjalanan, terkait wajah Lovina yang semakin kumuh sebagai dampak banjir saat hujan dan sampah yang tak tertanggulangi.

    ”Kondisi seperti ini bukan pertamakali, tapi sudah berulangkali tapi belum ada penanganan yang ekstra khusus, sehingga kondisi ini akan terus terjadi,” ujar pengusaha dari Jimbaran Kuta Selatan, Badung ini. (DN~TiR).—

1 comment:

  1. Anonymous15/4/14 08:33

    Terima kasih Dewata News telah mengangkat berita banjir di pertigaan Jalan Binaria Lovina. Memang kasihan para pelaku pariwisata yang kebanyakan masyarakat lokal Buleleng yang merintis membangun sarana hotel / restoran / supenir dsb, sehingga ditetapkan menjadi Kawasan Wisata. Mestinya mereka itu di back-up oleh pemerintah. Atau hapus saja nama Kawasan Wisata Lovina, karena diperlakukan sama saja seperti desa biasa lainnya.

    ReplyDelete

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com