Buleleng
(Dewata News) – Kawasan wisata Lovina di Desa Kalibukbuk, Buleleng yang
perkembangannya tersandung sampah, ternyata juga banjir di saat musim
penghujan, seperti saat hujan mengguyur pada hari Sabtu (12/04) jam
17.50 sore.
Salah
seorang pelaku pariwisata di pusat Lovina mengatakan, hujan pada sore itu
memang sebentar tapi jalan tetap tergenang air meskipun hujan sudah reda. Bahkan,
banjir di jalan Bina Ria itu sampai ke patut Lumba-Lumba sebagai maskot Lovina
tak terbendung sore itu.
”Keadaan ini sangat merusak citra Lovina.
Kalau ini tidak cepat diatasi, maka Lovina
akan tinggal kenangan. Akan merupakan kejutan kalau Bupati, Wakil Bupati,
Pimpinan DPRD dengan semua anggota sebagai wakil-wakil yang dipilih dan dipercaya,
termasuk Kadis PU, Kadis DKP, Kadisbudpar, Camat, Kades, bisa meluangkan waktu blusukan
seperti Jokowi, melihat kenyataan dilapangan dan bertindak membenahi demi masa
depan Lovina,” ungkapnya dengan nada kesal.
Ia sangat berharap petinggi di Pemerintah
Kabupaten Buleleng bertindak cepat dan tanggap terhadap persoalan yang dihadapi
di kawasan wisata Lovina, kalau memang masih peduli untuk memajukan sektor
kepariwisataan di Bali Utara.
Harapan senada juga diungkapkan salah
seorang pemilik biro perjalanan, terkait wajah Lovina yang semakin kumuh
sebagai dampak banjir saat hujan dan sampah yang tak tertanggulangi.
”Kondisi seperti ini bukan pertamakali,
tapi sudah berulangkali tapi belum ada penanganan yang ekstra khusus, sehingga
kondisi ini akan terus terjadi,” ujar pengusaha dari Jimbaran Kuta Selatan,
Badung ini. (DN~TiR).—
Terima kasih Dewata News telah mengangkat berita banjir di pertigaan Jalan Binaria Lovina. Memang kasihan para pelaku pariwisata yang kebanyakan masyarakat lokal Buleleng yang merintis membangun sarana hotel / restoran / supenir dsb, sehingga ditetapkan menjadi Kawasan Wisata. Mestinya mereka itu di back-up oleh pemerintah. Atau hapus saja nama Kawasan Wisata Lovina, karena diperlakukan sama saja seperti desa biasa lainnya.
ReplyDelete