Empat Kali Gagal Panen Jalan Dibongkar - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/21/14

Empat Kali Gagal Panen Jalan Dibongkar

Dewata News - Ilustrasi


Singaraja (Dewata News) – Kekesalan krama Subak Puluran, Desa Pakraman Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng mencapai puncaknya, secara rame-rame membongkar jalan yang menghubungkan Desa Pengastulan dengan ibukota Kecamatan Seririt, Senin (21/04).

     Penyebabnya, jalan tersebut sudah bertahun-tahun amblas, sehingga menutup saluran air yang menuju areal persawahan seluas 9 hektare.

      Akibat amblasnya jalan itu, petani sudah empat kali  gagal panen karena kekurangan air. Kendati sudah berulang kali pemerintah diminta untuk memperbaiki jalan tersebut, namun tak kunjung mendapat respon, sehingga terpaksa di bongkar karena musim tanam padi akan di mulai.

     Kelian Subak Puluran, Desa Pakraman Pengastulan Made Sarjana mengatakan, ,sejak awal pihaknya telah bersabar atas kondisi saluran subak yang tertutup akibat jalan amblas tersebut, namun belakangan krama subak kehilangan kesabaran karena telah empat kali gagal panen.

    ”Saat ini musim tanam padi akan dimulai, maka kami berinisiatif untuk membongkar jalan ambles agar aliran air kembali normal, sebab pada tanam ini kami tidak ingin gagal panen lagi,” jelas Made Sarjana dibenarkan Kelian Tempek Banjar Taman Pengastulan, Mangku Astika.

     Menurut Sarjana, selama ini cakupan sawah yang kekurangan air akibat mampetnya saluran ini luasnya 9 hektare dan para petani selalu mengeluh akibat pasokan air untuk mengairi sawah sangat sedikit, padahal sudah berulang kali disampaikan soal itu ke pihak terkait.

     ”Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PU maupun Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng, namun belum ada respon,” ungkapnya.

     Karena belum mendapat kepastian, kata Sarjana, dirinya dan krama lainnya mengambil inisiatif menggunakan dana swadaya untuk membongkar jalan yang ambles tersebut. ”Kami lakukan pembongkaran secara swadaya dengan uang kami sendiri,” imbuhnya.

     Tidak saja soal saluran mampet akibat jalan ambles,krama subak juga mengeluhkan saluran irigasi yang kerap mampet oleh sampah yang dibuang warga.

     Menurut Mangku Astika,hampir setiap hari ia bersama krama subak membersihkan saluran air oleh tumpukan sampah yang dibuang oleh warga, terutama pedagang di Pasar Seririt. ”Sampah juga menjadi problem tersendiri karena saluran sering mampet,”ungkapnya.

    Sementara itu, akibat pembongkaran itu sempat memancing perhatian aparat Kecamatan Seririt, Lurah Seririt dan Kepala Desa Pengastulan mencari tahu penyebab dibongkarnya jalan yang cukup vital itu.

     Kepala Desa Pengastulan Ketut Yasa, Lurah Seririt Nyoman Tri Agus Kartika Yuda dan staf dari Kecamatan Seririt setiba dilokasi menyatakan, akan secepatnya melakukan koordinsai dengan pihak terkait.

     Namun soal sampah ketiganya kompak angkat tangan. ”Sampah pasar menjadi tanggungjawab pihak pengelola pasar, sedangkan untuk sampah warga kami belum punya solusi karena di Kota Seririt sendiri hanya ada satu tempat penampungan sampah,” kata Lurah Seririt Tri Agus Kartika Yuda.

     Kepala Dinas PU Kabupaten Buleleng Ketut Yasa saat dikonfirmasi terkait dibongkarnya jalan tersebut mengatakan, selama ini Dinas PU telah merancang anggaran untuk memperbaiki saluran gorong-gorong tersebut setelah beberapa kali warga mengeluhkan soal jalan itu. ”Rencananya, segera akan dilakukan perbaikan,” ujarnya singkat. (DN~TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com