Bupati Agus: Tingkatkan PAD Perlu Strategi - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/23/14

Bupati Agus: Tingkatkan PAD Perlu Strategi




Singaraja (Dewata News) – Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyatakan, dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daserah (PAD) bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, karena pemerintah kabupaten memiliki kewenangan yang sangat terbatas.

     ”Jadi dalam upaya meningkatkan PAD diperlukan suatu strategi dan biaya operasonal yang cukup memadai,” ungkapnya melalui sambutan tertulis dibacakan Wakil Bupati Nyoman Sutjidra ketika menghadiri evaluasi PAD Triwulaan I Tahun 2014 di Dinas Pendapatan (Dispenda) Kabupaten Buleleng, Singaraja, Rabu (23/04).

    Ia menyimak PAD Buleleng yang dirancang pada APBD 2014 sebesdar Rp176.138.800.000 mengalami peningkatan 17,88% dibanding tahun 2013 setelah perubahan APBD sebesar Rp144.637.112.330

    Kepala Dispenda Kabupaten Buleleng Ida Bagus Puja Erawan mengatakan, realisasi PAD sampai tanggal 16 April 2014 mencapai Rp41.189.584.231,23 (Rp41 miliar lebih) atau 23,39% dari PAD tahun 2014 yang dipatok Rp176 miliar lebih itu.

    ”Kami cukup bangga dengan realisasi PAD dalam triwulan I ini sudah mencapai 23,39% karena idealnya pencapaian dalam triwulan I sekitar 15%, namun memasuki triwulan II akan digenjot penerimaan PBB maupun pajak lainnya, seperti villa bodong menghindari pembiaran maupun perpakiran di tepi jalan,” ungkapnya.

     Bahkan, pihaknya akan meningkatkan kinerja dengan diterimanya limpahan pemungutan PBB dari pemerintah pusat, dan pada bulan Agustus 2014 nanti akan memberikan pelayanan penerimaan pembayaran PBB hingga malam, pukul 21.00 Wita.

    Sebab, kata mantan Sekwan Buleleng ini, ketika PAD kecil akan berpengaruh terhadap kucuran dana bantuan dari pemerintah pusat, sehingga pihaknya berterimakasih adanya support dari Komisi C DPRD Kabupaten Buleleng.

    Ketua Komisi C DPRD Buleleng Putu Tirta Adnyana akan terus mendorong dan memberi motivasi para pimpinan SKPD di jajaran Pemerintah Kabupaten Buleleng agar tetap melaksanakan kinerja secara transparan, dan akuntabel. ”Kalau memang target yang dibebankan dalam pemungutan pajak dirasakan berat, kenapa takut mengungkapkan kepada pak bupati. Jangan takut dengan pak bupati, kalau memang maksudnya baik, kenapa takut,” sarannya.

   Sebab, jangan sampai target-target yang dipatok kemudian tidak tercapai dan menjadi temuan BPK, sehingga perlu dikaji dengan benar melibatkan semua komponen terkait. (DN~TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com