Dewata News - (Photo : BRU Team) |
Dewata News - Buleleng
Sebanyak 43 utusan dari kabupaten/kota Se Indonesia mengikuti program kunjungan lapangan Program Usaha Garam rakyat, Pugar. Rombongan dengan empat bus tiba di desa Tejakula sekitar jam 11 Wita. Mereka langsung menuju pantai tempat kelompok Sari Pertiwi membuat garam. Rombongan yang dipimpin Perwakilan Direktorat Pemberdayaan masayarakat pesisir dan pengembangan usaha Kementerian Kelautan dan Perikanan Freude TP Hutahaean diterima langsung Kadis Perikanan dan Kelautan Buleleng Nyoman Sutrisna didampingi sekretarisnya Benni Ariatman dan Kades Tejakula Ketut Suardana
Dalam paparannya Ketua kelompok usaha garam rakyat Sari Pertiwi Widnyana menjelaskan proses pembuatan garam piramida yang diawali dari penuangan air laut, proses penguapan hingga diproses pada rumah kaca dan terakhir disortir untuk dikirim pada sejumlah pangsa pasar seperti Jeoang, Australia dan Amerika. Bahkan Ekspor garam ke Jepang pada tahun 2010 sebanyak 2 ton, dan mengalami peningkatan di akhir tahun 2011 menjadi 10 ton. Di sisi lain, penjualan dalam negeri khususnya Jakarta hanya sebanyak 2 ton setahun, sementara pada tahun 2012 lalu mencapai 1,5 ton. Adapun harga garam piramid per kilo sebesar 280 ribu rupiah, garam snow dan dice seharga 90 ribu perkilogram dan garam biasa seharga 60 ribu perkilogram
Kadis Perikanan dan Kelautan Buleleng Nyoman Sutrisna menjelaskan kabupaten Buleleng memiliki 157 kilometer panjang pantai. Laut sepanjang itu telah dikelola oleh para nelayan untuk meningkatkan penghasilan mereka. Kehadiran utusan dari 34 kabupaten/kota se Indonesia ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada para pembudidaya garam di buleleng di satu sisi. Sedangkan kepada para utusan diharapkan dapat menerima penjelasan sehingga dapat mengembangkan garam piramida di tempat asal mereka. Dalam kesempatan itu kadis perikanan dan kelautan kabupaten Buleleng tidak lupa mempromosikan potensi laut Buleleng seperti keberadaan ikan lumba-lumba di laut bebas serta pemandangan bawah laut buleleng.
Perwakilan Direktorat Pemberdayaan masayarakat pesisir dan pengembangan usaha Kementerian Kelautan dan Perikanan Freude TP Hutahaean menjelaskan kehadiran 34 utusan kabupaten/Kota Se Indonesia guna melihat dari dekat pembuatan garam piramida yang hanya didengar dari sejumlah media.pasa kunjungan lapangan tersebut para peserta diharapkan dapat membuat laporan dan diupayakan dapat mengembangkan pembuatan garam piramida di tempat asal mereka.
Kegiatan diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan dari kadis perikanan dan kelautan Buleleng Nyoman Sutrisna berupa patung Singa Ambara Raja kepada Perwakilan Direktorat Pemberdayaan masayarakat pesisir dan pengembangan usaha Kementerian Kelautan dan Perikanan Freude TP Hutahaean .(DN_AN - BRU)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com