Sifat Emosional Prabowo Bisa Berbalik Arah - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

3/25/14

Sifat Emosional Prabowo Bisa Berbalik Arah



Dewata News - Jakarta

Sikap emosional Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam berorasi saat kampanye di GBK, Senayan, Jakarta kemarin dinilai blunder. Apalagi, Prabowo menyindir Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) dengan sebutan pemimpin boneka, hal itu justru diyakini tidak mendapat simpati publik.

Menurut pengajar Program Pascasarjana UI Ari Junaedi , tidak selalu persoalan Indonesia harus dihadapi dengan gaya komunikasi temperamental seperti Prabowo. Dia menilai, masyarakat membutuhkan komunikasi yang solutif.

Menurutnya, Kestabilan emosi pemimpin bisa terlihat dari cara berkomunikasi. Dengan Indonesia yang majemuk, butuh kesabaran pemimpin dalam mengemong rakyatnya. Apa jadinya jika Indonesia mempunyai presiden pemarah.


Lebih lanjut, Ari Junaedi mengatakan ada kalanya butuh komunikasi solutif, bukan sekedar komunikasi gertak sambal. Menurutnya, cara-cara yang ditampilkan Prabowo jauh dari kaidah komunikasi solutif. Lebih banyak marahnya ketimbang komunikasi yang menyejukkan.

Sebelumnya, Partai Gerindra menggelar kampanye dan HUT di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Dalam orasi politiknya, Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto menyindir PDI Perjuangan yang telah mengingkari janji. Kemudian, Prabowo tergelitik dengan adanya seorang tokoh politik yang membuat statement di koran yang minta jangan saling menjelekkan. Prabowo mengaku kesal partainya dibohongi oleh partai lain. 

Seperti diketahui, Partai Gerindra dan PDIP membuat perjanjian batu tulis pada tahun 2009. Yang mana, pada tahun itu, Prabowo mendukung penuh pencalonan Megawati sebagai capres 2009 dengan imbal balik pada tahun 2014 PDIP akan balik memberikan dukungan terhadap pencapresan Prabowo Subianto. Namun, PDIP memberikan mandat dan mencalonkan Jokowi sebagai Capres 2014.

Namun orasi politik Prabowo saat berkampanye di Stadion Utama Gelora Bung Karno ini ditanggapi sinis oleh Peneliti LIPI Ikrar Nusa Bhakti. Menurut dia, Prabowo juga sosok pembohong. Ikrar mencoba mengingatkan Prabowo tak pernah menjelaskan berapa aktivis yang diculik saat dirinya menjabat sebagai Danjen Kopassus. Hingga kini, tidak pernah dijelaskan secara gamblang oleh Prabowo. Selain itu, Ikrar juga mempertanyakan aktivis yang menurut Prabowo sudah dikembalikan setelah diculik. Namun kenyataannya, banyak yang belum kembali. (DN_AN - MDK)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com