Buleleng (Dewata News) – Kepala
Kepolisian Resor Buleleng Ajun Komisaris Besar Beny Arjanto mengisyaratkan
seluruh jajarannya, khususnya anggota yang diterjunkan dalam operasional dalam
melakukan pengamanan perhelatan demokrasi, Pemilu 2014 yang dimulai dengan
Pemilihan Legislatif serta diikuti Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014
mendatang untuk bertindak sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan (Jaklak) dan
Petunjuk Teknis (Juknis) Polri.
”Polisi sebagai garda terdepan dalam
memberikan rasa aman selama pelaksanaan Pemilu nanti tidak main-main dalam
memberikan pengamanan, mengingat Buleleng marupakan barometer keamanan di Bali,”
tegasnya usai membuka pelaksanaan Latihan Pra Operasi Mantap Brata Agung 2014
di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, Selasa.
Ia mengungkapkan, keberhasilan dalam
melaksanakan Pilkada Bupati dan Pilkada Bali 2013 lalu dengan aman tidak
menjadi tolak ukur bahwa Pemilu 2014 ini akan berjalan aman dan landai.
"Tidak ada anggota Polisi yang boleh ”underestimate” kegiatan ini, jika pada
Pilkada Bali, kita hanya mengamankan 2 tim sukses calon kepala daerah, sekarang
ada banyak caleg dan tim sukses," paparnya.
Kapolres Beny juga mewanti-wanti kepada anggotanya agar berani bertindak
tegas apabila ada yang ingin mengacau Buleleng saat pemilu nanti.
"Buleleng masuk dalam zone merah, tapi Buleleng harus tetap aman
apabila ada yang berani macam-macam sebagai perusuh Pemilu di Buleleng kita
sapu, kita harus tegas, harus berani, tidak ada Polisi bencong di Polres
Buleleng," tegas Beny Arjanto menyemangati personilnya.
Kegiatan ini rencanaya akan dilaksanakan selama empat hari dan sebagai
penutup jajaran Polres Buleleng akan mengadakan simulasi pada hari Jumat (7/3) terkait
penanggulangan unjuk rasa, di samping simulasi pengamanan di tempat pemungutan
suara (TPS) sesuai dengan juklak yang ada. (DN - TiR).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com