Buleleng (Dewata News) -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik meresmikan proyek-proyek listrik perdesaan di Provinsi Bali yang dipusatkan di Lapangan Seririt, Buleleng, Bali, Selasa (18/3) siang.
Kenapa di Buleleng? Karena, menurut Menteri
kelahiran Singaraja ini, 40 persen dari anggaran proyek-proyek listrik
perdesaan di Bali Rp83,5 miliar sasarannya di kabupaten ujung utara pulau Bali
itu. Sementara Pemerintah melalui Kementerian ESDM menganggarkan dana untuk pembangunan
listrik Tahun Anggaran 2013 di seluruh Indonesia sebesar Rp2,7 Trilun.
Menteri ESDM yang mengajak pejabat eselon
I dan II Kementerian ESDM pada upacara peresmian listrik perdesaan Provinsi
Bali melalui APBN Tahun 2013 di Lapangan Seririt itu, juga dihadiri Wakil
Kepala Kepolisian Daerah Bali Brigjen Pol. IGN. Rajardja, Wakil Bupati Buleleng
Nyoman Sutjidra dan Muspida Buleleng, serta sejumlah undangan lainnya.
”Anggaran sebesar Rp83,5 miliar untuk
pembangunan listrik perdesaan di Provinsi Bali digunakan untuik membangun
jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 89,3 kms, jaringan tegangan rendah
sepanjang 294 kms, gardu distribusi 66 buah/kapasitas 3,95 MVA, serta instalasi
listrik gratis untuk masyarakat tidak mampu sebanyak 557 Rumah Tangga Sasaran,”
ungkapnya.
Kader Partai Demokrat sejati ini mengungkapkan,
pembangunan listrik perdesaan ini menyumbang kontribusi untuk meningkatkan
ratio elektrifikasi di Indonesia, yang dimulai pada tahun 2012 prosentase rumah
tangga yang berlistrik di Indonesia sebesar 76,56% dan menargetkan 79,3% pada akhir
tahun 2013. Namun sampai akhir bulan Desember 2013 rasio elektrifikasi sudah
melampaui target sebesar 80,51%.
”Untuk Provinsi Bali, terjadi peningkatan
rasio elektrifikasi sebedsar 3,13%, di mana pada akhir tahun 2012 sebesar
74,955 menjadi 78,08% pada akhir tahun 2013. Untuk mencapai target 80% akhir
tahun 2014 ini, saya perintahkan kepada GM PT PLN Distribusi Bali agar cepat garap
rumah tangga sasaran di Bali,” tegas Jero Wacik.
Menteri ESDM Jero Wacik mengharapkan,
prestasi ini dapat menjadi contoh bagi proyek-proyek lainnya yang tersebar di
seluruh Indonesia, karena dapat memberikan tambahan akses jaringan distribusi
dan pembangunan listrik hemat dan murah untuk masyarakat kurang mampu yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com