Buleleng (Dewata News) -- Menteri Eenergi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Jero Wacik menilai, Provinsi Bali sudah maju tetapi pemerataan hasil-hasil pembangunan hanya dinikmati Bali Selatan maju pesat, sementara Karangasem, dan Buleleng hanya melimpah ruah dengan pengangguran dan kemiskinan.
”Ketimpangan kemajuan pembangunan di Bali ini jangan dibiarkan, karena
itu masyarakat Buleleng harus ”Jengah” dan harus didorong karena sudah waktunya
Buleleng Bangkit. Sebab, menteri dan gubernur dari Buleleng, sehingga kalau
tidak maju salah kita tidak mendorong masyarakat bersatu untuk memajukan
Buleleng,” tegas Menteri ESDM Jero Wacik ketika meresmikan proyek-proyek listrik perdesaan di Provinsi
Bali yang dipusatkan di Lapangan Seririt, Buleleng, Bali, Selasa (18/3) siang.
Satu-satunya upaya Menteri ESDM kelahiran Singaraja, Buleleng ini bicara
dengan Presiden Susilo Bambang Yudoyono, empat tahun lalu bisanya dibangun
bandara internasional di Bali Utara untuk mencegah ketimpangan kemajuan pembangunan
di Bali.
Peluang dari pemerintah untuk membangun Bandara Internasional Buleleng
(BIB), jelas alumni SMA Negeri 1 Singaraja ini, harus terwujud dengan mendorong
Bupati Buleleng dan Gubernur Bali agar segera memberi rekomendasi hasil kajian
Dirjen Perhubungan Udara untuk dibangunnya BIB di kawasan Kubutambahan.
”Syarat utama pembangunan Bandara adalah keselamatan penerbangan, dan
pembangunan BIB ini harus jadi di Kubutambahan, Buleleng. Jangan biarkan
polemik berkembang yang menyebabkan gagalnya mega proyek tersebut. Kalau sampai
pembangunan Bandara Internasional di Buleleng ini tidak jadi, saya tidak ikut
Sebagai Menteri kelahiran Singaraja, Buleleng mengaku telah bekerja untuk Buleleng ketika menerima Bupati Agus Suradnyana dan Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra untuk meningkatkan status RSUD Buleleng menjadi Rumah Sakit Rujukan, detik itu pula menelpon Ibu Menteri Kesehatan untuk membantunya dalam membangunan sarana dan prasarana.
Sebagai Menteri kelahiran Singaraja, Buleleng mengaku telah bekerja untuk Buleleng ketika menerima Bupati Agus Suradnyana dan Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra untuk meningkatkan status RSUD Buleleng menjadi Rumah Sakit Rujukan, detik itu pula menelpon Ibu Menteri Kesehatan untuk membantunya dalam membangunan sarana dan prasarana.
”Dengan peningkatan status RSUD Buleleng di Singaraja itu menjadi Rumah Sakit Rujukan, maka bagi masyarakat Karangasem dan Jembrana tidak lagi numplek ke Denpasar, tapi cvukup ke Buleleng. Ini upaya saya bekerja, jangan bilang menteri tidak bekerja,” ungkapnya.
Ketika bicara kelistrikan di Bali, menurut Menteri ESDM Jero Wacik, pembangunan
proyek PLTU di Celukan Bawang ini sebagai upaya Bali memiliki pembangkit
listrik sendiri, tidak lagi ketergantungan dari Jawa melalui kabel bawah laut
Jawa-Bali.
Sebab, kata Jero Wacik, saat ini daerah Bali memerlukan 700 MW yang
sebagian besar dipasok melalui jaringan kabel bawah laut Jawa-Bali. Kalau proyek
PLTU Celukan Bawang ini selesai pada fase pertama menghasilkan 420 MW dan fase
II 850 MW, sehingga Bali tidak kekurangan daya kelistrikan lagi.
”Proyek PLTU Celukan Bawang di Buleleng diharapkan selesai pada bulan
Oktober 2014 dan saya minta akan diresmikan oleh Bapak Presiden. Karena itu,
pemerintah dan masyarakat harus mendorong segera penyelesaian proyek
kelistrikan tersebut,” ucapnya. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com