Buleleng (Dewata News)
Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Provinsi Bali menganggap video yang menampilkan sosok ketua umum partai itu Aburizal Bakrie atau Ical dengan artis Marcella Zalianty dan Olivia Zalianty sebagai bentuk kampanye gelap.
“Itu kampanye gelap untuk menjatuhkan pamor ketua umum kami,” kata
Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali Komang Purnama di Denpasar, Selasa
(25/3).
Dia menilai bahwa pada masa kampanye terbuka ini apa saja bisa dilakukan
oleh lawan politik untuk melakukan apa saja, termasuk seperti yang dialami oleh
Ketua Umum DPP Partai Golkar.
“Jika ingin merebut simpati rakyat, sebaiknya dilakukan dengan cara yang
elegan, bukanya dengan cara murahan seperti itu,” ujarnya.
Komang Purnama menambahkan bahwa video
tersebut terjadi antara tahun 2010-2011. “Itu terjadi beberapa tahun yang lalu.
Kenapa malah saat-saat terakhir masa kampanye terbuka pemilu legislatif 2014
baru muncul?” ujar Purnama.
Sebelumnya Aburizal Bakrie melakukan
klarifikasi terkait dengan video tersebut ditemani oleh anak, istri, dan
menantunya. Dia menilai tayangan yang diunggah melalui situs “You Tube”
tersebut tidak menimbulkan percekcokan di keluarganya.
Video yang menunjukkan perjalanan Ical
menuju Maladewa dengan menggunakan sebuah pesawat terbang tersebut juga tampak
Wakil Komisi III DPR Azis Syamsuddin.
Terkait dengan target perolehan suara
partai berlambang pohon beringin itu pada pemilu legislatif di Pulau Dewata,
Komang Purnama mematok angka 30 persen. “Itu sesuai dengan keputusan Dewan
Pimpinan Daerah,” katanya.
Untuk daerah mana saja di Bali yang menjadi
basis suara dari Partai Golkar dalam Pemilu Legislatif, dia tidak menjelaskan
secara terperinci. “Bagi kami daerah mana saja sama, yang mebedakan adalah
bagaimana cara calon untuk meraih simpati,” ujarnya. (DN-ant~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com