Buleleng (Dewata News)
Gumi Bali Pincang, sejang antara Bali Utara dan Bali Selatan. Kepincangan ini berlangsung dan berkembang puluhan tahun, sejak ibukota Provinsi pindah dari Singaraja ke Denpasar, yang diikuti dengan bergesernya berbagai sektor kehidupan dan lain-lain keunggulan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak.
Dalam berbagai aspek kehidupan, Bali Selatan unggul jauh melampauan Bali
Utara, termasuk sedianya lapangan kerja yang menggerus tenaga kerja yang
berkualitas dari Utara ke Selatan, sehingga peta demografi tenaga kerja di Bali
pun menjadi pincang.
Hidup adalah kompetisi antar pribadi, juga antar organisasi di
masyarakat secara berkelanjutan. Terjadi pula kompetisi antar Kabupaten/Kota
se-Bali untuk berlomba mensejahterakan masyarakat di wilayah yuisdiksinya.
Dalam kompetisi ini, kalau dibandingkan kabupaten yang ada di Bali Utara
dengan yang ada di Bali Selatan, antara Kabupaten Buleleng dengan Kabupaten
Badung, pasti Kabupaten Buleleng kalah jauh dan Kabupaten Badung menang telak
dan Ini fakta sekarang!!! Kalau diterus-teruskan, Kabupaten Buleleng akan makin
termarginal, makin tertinggal dalam berbagai keunggulan, yaitu keunggulan
ekonomi, pariwisata, kesehatan, poendidikan dan lain-lain. Ini bisa menjadi
malapetaka sejarah dalam pembangunan Bali ke depan.
Dengan senjang antara Bali Utara dan Bali Selatan yang menjadikan Gumi
Bali pincang. Pernah tersiar pemerintah pusat memberikan kuota dengan
menetapkan pembangunan bandara baru di Bali yang lokasinya di Buleleng.
Rencana pembangunan Bandara Internasional Buleleng (BIB), setelah
Bandara Internasional Ngurah Rai di Denpasar ini sebagai peluang tapi tantangan
yang harus dijawab oleh rakyat Buleleng yang siap bangkit bersama membantu
Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk mengakselesarikan dan mempercepat gerakan
pembangunan di Bali Utara.
Membangun BIB adalah jalan terobosan menuju keseimbangan baru Gumi Bali.
Memang terobosan ini tidak mudah, karena membangun Bandara Internasional di
Bali Utara tidaklah mudah, terbukti sampai sekarang sudah 4 tahun pembangunan Bandara
di Bali Utara, baru hanya wacana saja.
Oleh karenanya, sejumlah tokoh masyarakat keluarga besar Buleleng,
pimpinan Ormas, Yayasan, Masyarakat Adat dan kelompok sosial lainnya atas nama
rakyat Buleleng bertekad dan bersepakat membentuk “Forum Gerakan Buleleng
Bangkit”, atas Inisiator Irjen Pol. (Purn) IGM. Putera Astaman.
Selanjutnya pada, tanggal 8 Maret 2014 di Singaraja ”Forum Gerakan
Buleleng Bangkit” resmi dibentuk dan ditandatangani oleh para Inisator maupun Pendiri/Deklarator,
baik olerh Irjen Pol. IGM. Putera Astaman, Brigjen Pol (Purn) IG. Atang Wiguna,
AA. Ngurah Ugrasena, Prof. DR. Nyoman Sudiana, I Gede Wardana, Arya Asmara
serta I Ketut Widia.
Salah seorang Pendiri/Deklarator Forum Gerakan Buleleng Bangkit, Prof.
Nyoman Sudiana ketika ditemui mengatakan, organisasi kemasyarakatan yang
didirikan ini mengajak dan mengkoordinasikan rakyat Buleleng untuk membantu dan
bersama Pemerintah Kabupaten Buleleng mengakselerasikan pembangunan wilayah
Buleleng, sehingga terwujudnya Keseimbangan Baru Gumi Bali, dimana Buleleng
merupakan salah satu Kabupaten terkemuka di Provinsi Bali.
Sebagai misi dari Forum Gerakan Buleleng Bangkut, menurut Rektor
Undiksha ini, membantu Pemerintah Kabupaten dalam berbagai upaya
mengakselerasiukan disemua sektor kehidupan di Kabupaten Buleleng.
Selain itu, membantu Pemerintah Kabupaten Buleleng melakukan upaya-upaya
terobosan pembangunan phisik yang diawali dengan pembangunan Bandara
Internasional Buleleng. ”Bila Bandara Internasional diibaratkan lokomotifnya
kehidupan masyarakat, maka sektor-sektort kehidupan lain ibaratnya
gerbong-gerbong yang ikut bergerak, karena ditarik oleh Mesin Lokomotif
tersebut,” kata Prof. Sudiana.
Sebagai langkah awal untuk membantu Pemerintah Kabupaten Buleleng
mempercepat diwujudkannya pembangunan BIB, Forum Gerakan Buleleng Bangkit
bekerjasama dengan Undiksha telah menyelenggarakan seminar nasional bertajuk ”Pembangunan
Infrastruktur Strategis Mewujudkan Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat”
mewarnai Deklarasi Forum Gerakan Buleleng Bangkit di Puri Agung Singaraja, pada
hari Sabtu tanggal 8 Maret 2014 lalu. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com