Dewata News - Travel (detik)
Kalau anda datang untuk berlibur ke Bali pasti yang ada dalam benak pikirnya dalah mengunjungi Pantai Kuta, Objek Wisata GWK, Tanah Lot dan tempat lainnya , Hal itu mungkin sudah biasa dalam perjalanan liburan anda. Nah kalau mau merasakan liburan yang sungguh berbeda dari umumnya di Bali, datanglah ke Ekowisata Mangrove Wanasari di kawasan Tuban, Kuta. Pepohonan mangrove, pemandangan cantik dan kuliner nikmat akan menyambut Anda.
Pohon-pohon mangrove besar berhasil menghadang teriknya sinar matahari hingga tak terlalu menyengat. Berjalan di antara pohon-pohon hijau tersebut, nyaris tak merasa sedang di Bali. Meski, kawasan ekowisata ini ada di dekat dengan Bandara Ngurah Rai, tapi sama sekali tak mendengar suara mesin pesawat. Suasananya sangat tenang dan suni. Tapi entah kenapa, kawasan ini terlihat begitu terpencil, sampai-sampai sterasa tengah berada di sebuah hutan belantara di Kalimantan.
Tempat yang wajib di kunjungi di kawasan ini adalah lokasi budidaya kepiting dan restoran. Ada jembatan dari bambu dan kayu untuk menuju ke sana. Ekowisata Mangrove Wansari didirikan tahun 2009 di atas lahan seluas 10 hektar. Kawasan ini merupakan milik 95 orang nelayan yang tergabung dalam kelompok nelayan Wanasari, Tuban, Bali.
Ekowisata ini awalnya bertujuan sebagai tempat budidaya kepiting yang aman terhadap lingkungan dan tidak merusak lingkungan melalui konsep kerambah tancap. Dengan bantuan CSR PT Pertamina (2010–2014) mereka beberapa kali berhasil mengekspor kepiting ke luar negeri.
Namun sejak tahun 2011, mereka memutuskan tidak mengekspor lagi kepiting. Sejak itu pula, konsep ekowisata kepiting ini berubah konsep menjadi kuliner dan edukasi mengenai kepiting dan konservasi mangrove. Tentu, hal ini jadi daya tarik wisatawan.
Untuk masuk ke kawasan ini, wisatawan berkelompok (1–10 orang) hanya perlu membayar Rp 100 ribu. Di sini, wisatawan bisa melihat bagaimana kepiting yang sedang bertelur dibudidayakan dan bagaimana bentuk dari karambah tancap yang tidak akan merusak lingkungan.
Selain melihat budidaya kepiting, wisatawan juga bisa menikmati indahnya wisata mangrove. Ada dua transportasi yang bisa dilakukan untuk berkeliling di sekitaran mangrove, pertama dengan kapal nelayan yang bisa memuat 10 orang atau dengan kano jika pengunjung ingin menikmati keindahannnya sendiri.
Setelah lelah berkeliling, anda dapat mampir ke restoran Kampoeng Kepiting yang punya menu Kepiting Tol Bergoyang. Lengkap dan nikmat! Jika Anda merasa Bali sudah membosankan, Ekowisata Mangrove Wanasari adalah alasan untuk kembali ke Pulau Dewata.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com