Buleleng (Dewata News)
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menegaskan, pentingnya dilakukan revitalisasi di Pasar Anyar sebagai salah satu pasar tradisional terbesar di kabupaten ujung utara Bali ini.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menegaskan, pentingnya dilakukan revitalisasi di Pasar Anyar sebagai salah satu pasar tradisional terbesar di kabupaten ujung utara Bali ini.
Ketika orang nomor satu di Bumi Panji Sakti itu langsung menemui para
pedagang di Pasar Anyar Singaraja, Senin (24/03) paska adanya penolakan dari
pedagang pasar terhadap Program Revitaslisasi Pasar Tradisional yang digagas
Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Didampingi Kepala Dinas Koperasi
Perdagangan dan Perindustrian Buleleng, Ni Made Arnika, Kabag Ekbang Suparto dan
Dirut PD Pasar Buleleng Gede Satwika Yadnya, Bupati Agus Suradnyana sebelumnya
telah mengunjungi seluruh area di Pasar Anyar melihat lebih dekat kondisi Pasar
yang sempat terbakar Tahun 2001 silam.
Bahkan, beberapa pedagang dan wisatawan yang kebetulan melintas menyempatkan
diri menyampaikan keluhan kondisi pasar yang krodit, dan tumpukan sampah yang
dijumpai diberbagai sudut pasar.
Usai dari keliling Pasar, barulah Bupati Agus Suradnyana berdialog
dengan ratusan pedagang di Wantilan Pura Melanting Pasar Anyar.
Dalam dialog yang penuh kekeluargaan tersebut, Bupati Agus kembali
menekankan pentingnya dilakukan revitalisasi di Pasar Anyar tanpa akan mengubah
konsep pasar tradisonal menjadi pasar modern seperti yang diasumsikan. ”Revitalisasi
pasar, hanya menata agar pasar tampak lebih baik dan bersih, dan nyaman,”
ungkapnya.
Ia mengungkapkan, dalam proses revitalisasi pasar Anyar, seperti dengan
menyediakan parkir bawah tanah, kondisi air yang baik dan bersih, toilet,
sanitasi air, dan sirkulasi. ”Justru dengan revitalisasi pasar akan
menjadi lebih baik yang rencananya pada akhir tahun 2014 ini akan ada pra
desain,” katanya.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Buleleng ingin memberdayakan para pedagang
agar memiliki daya saing. Bukan untuk keperluan investor, apalagi untuk
kepentingan dirinya sendiri.
Yang menjadi kendala, lanjut Bupati, adalah permasalahan tempat
berjualan sementara selama proses pembangunan yang kemungkinan akan memakan
waktu satu tahun anggaran, sehingga harus memindah para pedagang ke tempat
lain.
Sementara salah satu pedagang, Putu Joni menyampaikan terimakasih atas
kesediaan Bupati hadir langsung untuk berdialog dengan pedagang dan berharap
agar melibatkan pedagang dalam menentukan relokasi dan rencana desain
revitalisasi pasar anyar.
Adanya usulan pedagang tersebut, Bupati Agus meminta ada sepuluh
perwakilan pedagang ikut bersama sama berdiskusi yang terbaik.
Bupati yang diusung PDIP ini mengatakan, pihaknya juga sudah mulai antisipasi,
dengan pertimbangan lokasi yang strategis untuk para pedagang berjualan selama
proses pembangunan dan tentunya pedagang dilibatkan dalam merumuskan lokasi,
karena rencana ini murni untuk kebaikan seluruh masyarakat Buleleng. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com