Dewata News - Ilustrasi |
Buleleng (Dewata News) – Serangan hama ulat bulu meresahkan warga Buleleng, kendari pada mulanya warga tidak ambil pusing dengan serangan ulat bulu itu, namun belakangan jumlahnya kian banyak dan mulai masuk kerumah warga.
Salah seorang warga di Kelurahan Banyuning, Buleleng, Bali bernama Kadek Adi mengatakan, hama ulat bulu itu sudah terlihat sejak sepekan terakhir dan kini dirinya mulai resah dengan ulat bulu yang memasuki pekarangannya.
Dari pantauan, ternyata ulat bulu itu bersarang di tanaman-tanaman dan jumlahnya hingga ribuan. Ribuan ulat bulu tersebut menyerang sejumlah pohon dan tanaman holtikultura milik Kadek Adi. Bahkan tidak hanya itu, ulat bulu juga mulai merayap di pekarangan.
Keberadaan hama ulat bulu ini tentunya meresahkan, karena selain sudah menyerang pemukiman, racun ulat bulu yang menyebabkan gatal tersebut juga di khawatirkan membuat warga menderita.
Awalnya Kadek Adi sempat membabat sejumlah tanaman yang berada di dibelakang rumahnya, namun jumlah ulat yang datang kian bertambah, sehingga pasrah dengan serangan ulat bulu itu, dan menghentikan upaya pembabatan.
Fenomena adanya serangan ulat bulu ini, diduga akibat anomali cuaca yang berubah-ubah. Siklus metamorfosis dari telur, kepompong hingga menjadi kupu-kupu memerlukan rentang waktu 4-7 minggu. Tetapi akibat anomali cuaca, metamorfosis bisa menjadi lebih cepat hanya 4 minggu. (DN - TiR).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com