Satu Suara Untuk Perubahan Pileg 9 April 2014

Buleleng (Dewata News) – ”Satu suara untuk perubahan Pileg 9 April 2014” sebagai motto Komisi Pemilihan Umum (KPU) memicu ketatnya pengawasan yang dilakukan terhadap setiap pekerja yang bertugas mensortir dan melipat surat suara di halaman belakang KPU Buleleng, Singaraja.

     ”Pengawasan juga dilakukan oleh anggota Panwaslu Buleleng dengan pengamanan dari pihak Kepolisian, tidak saja saat pekerja melakukan sortir dan pelipatan mulai pukul 08.00 hingga 17.00 Wita, tetapi saat waktunya mereka beristirahat makan siang dan saat pulang, menghindari hilangnya surat suara tersebut,” kata anggota KPU Buleleng bidang Logistik Ni Luh Putu Widyastini di Singaraja, Senin siang.

       Anggota KPU Buleleng bidang logistik dua periode ini mengatakan, lebih dari 2.100 dus surat suara dari semua tingkatan,yang setiap dus berisi 1.000 lembar surat suara diterima dari KPU pusat, Sabtu (22/2) lalu dalam keadaan baik dan mulai Senin ini surat suara itu disortir dan dilipat oleh 75 warga masyarakat yang direkrut dengan upah Rp100 per lembar. ”Tidak ditemukan kecacatan surat suara dari tingkat DPRD Buleleng, DPRD Bali, DPR.RI,dan DPD.RI dalam kondisi baik,” imbuhnya.

     Ia juga mengungkapkan, kegiatan sortir dan pelipatan surat suara terpaksa dilakukan di semua ruang yang ada, termasuk halaman belakang KPU Buleleng, karena gudang penyimpanan logistik di aula SMKN 3 Singaraja bermasalah lantaran ada 13 titik kebocoran, meski genteng yang rusak telah diperbaiki.

    Sementara KPU Buleleng belum memperoleh gudang logistik yang representatif, menurut dia, 5.700an kotak suara untuk sementara disimpan di gedung BLPP, Jalan Sudirman, namun belum selurunya tertampung, karena masih ada di KPU Buleleng.

    Menurut Sri Widyastini, Ketua KPU Buleleng Gede Suardana masih melakukan pembicaraan menyusul surat yang sudah dilayangkan untuk pemanfaatan aula olahraga bulutangkis Swastyastu Singaraja dan aula Penjasrek Undiksha di Jinengdalem. (DN - TiR).