Dewata News - RSUD Buleleng |
Buleleng (Dewata News) – Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) sebagai rumah sakit terbesar di kabupaten ujung utara Bali
ini, sejak awal bulan Februari ini resmi membuka ruang Lely sebagai kamar rawat
inap kelas 3 yang diperuntukkan bagi pasien yang menggunakan fasilitas Jaminan
Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Direktur RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana mengatakan, ruang Lely tersebut menampung 16 pasien serta mendukung 132 tempat
tidur kelas 3 yang sudah ada di RSUD Kabupaten Buleleng.
Wakil Bupati Buleleng Nyoman
Sutjidra mengatakan, banyak manfaat yang akan dirasakan masyarakat, apalagi
kamarnya sudah sesuai dengan standard kamar kelas 3 nasional.
Wabup Sutjidra yang juga seorang dokter ini menambahkan, pembangunan di
bidang sarana dan prasarana kesehatan tidak hanya berhenti sampai dengan pembangunan
gedung kelas 3 RSUD. Bahkan, pihaknya meyakinkan adanya rumah sakit tanpa kelas
sebagai Rumah Sakit Pratama yang akan
segera dibangun dalam tahun 2014 ini di Buleleng Barat.
”Kami terus upayakan, lokasi sudah pasti di Desa Tangguwusia, Seririt
dan berharap segera selesai untuk memberikan pelayanan maksimal kepada
masyarakat,” janjinya.
Dirut RSUD Buleleng Gede Wiartana menyatakan, dengan dibukanya
ruang Lely di rumah sakit yang dipimpinnya itu telah mempersiapkan ruang rawat
inap untuk kelas 3, atau 59% dari total kamar RSUD yang total berjumlah 249
tempat tidur.
”Rata-rata pasien kelas 3
per/bulannya sampai dengan 94 %, ini yang kami antisipasi agar semua pasien
mendapatkan penanganan yang layak,” tegasnya. (DN - TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com