Dewata News - Kolam Renang Air Sanih |
Dewata News - Buleleng
Jalan-jalan ke Pulau Bali, jangan hanya mengunjungi Pantai Kuta ataupun Garuda Wishnu Kencana. Selain tempat-tempat populer yang sudah dikunjungi banyak wisatawan, Bali masih memiliki beragam keindahan lain. salah satunya Yeh Sanih di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Berendam air hangat dengan pemandangan laut lepas, Yeh Sanih tempatnya. Yeh Sanih atau Air Sanih berjarak sekira 15 km dari Singaraja.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, sumber air ini berasal dari Danau Batur yang letaknya ratusan kilometer. Air yang langsung berasal dari mata air ini sering digunakan dalam upacara suci agama Hindu.
Yeh Sanih merupakan salah satu destinasi wisata menarik di Buleleng. Perasaan hangat dan damai akan didapatkan ketika menikmati objek wisata ini. Maka, tak heran jika Yeh Sanih sangat tepat dikunjungi oleh wisatawan yang ingin relaksasi.
Selesai menyegarkan badan dengan kehangatan Yeh Sanih, selanjutnya dapat mengunjungi berbagai objek wisata lain yang ada di sekitarnya. Misalnya, menuju arah timur dari Air Sanih dapat mengunjungi Pura Pondjok Batu, sebuah pura yang ditujukan kepada Dewa Wisnu.
Adapula galeri seni milik seniman asal Amerika, Symon. Koleksinya cukup menarik, mulai dari lukisan yang riang hingga patung bernilai seni tinggi.
Yeh Sanih ku sayang...Yeh Sanih ku malang
Apakah setiap jengkal dari keindahan tanah Bali harus menghasilkan uang? Ini pertanyaan yang terus menggelitik perasaan umat Hindu di kawasan wisata Air Sanih.
Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Buleleng kini tengah membangun proyek, semacam ”Water Boom” di Air Sanih, tempat suci yang mesti dirawat secara lahir batin, sehingga memunculkan pertasnyaan ”Kenapa Water Boom di bangun di tempat yang disucikan ini?”
Dari ”Penglisir” di Yeh Sanih, Desa Bukti mengisyaratkan, pentingnya Pemerintah Kabupaten Buleleng mempertimbangkan kembali. Karena, selain secara sekala-niskala mencemari kawasan Air Sanih, kawasan ini akan menjadi tempat yang gaduh, tidak lagi menjadi tempat yang hening (sah-nih, air ening).
Karena diyakini pula, setiap insan datang ke Air Sanih pastilah mereka ingin mencari keheningin.
Nah, bila Water Boom itu dipaksakan demi devisa, saya yakin ada yang hilang.
Tri Hita Karana tidak lagi menjadi dasar dalam menata pulau kecil ini, terlebih untuk kawasan Air Sanih yang amat rentan diganggu ekosistemnya.
Dikhawatirkan, secara niskala air di Yeh Sanih sini akan tercemar, tinggal menunggu waktu untuk kehilangan sesuatu yang berharga, "air hidup" itu sendiri.
Percumalah segala ritual besar, bila lingkungan kita toh tetap rusak. Dengan niat baik dan penuh ”cinta”, kalangan Desa Pakraman Yeh Sanih mohon Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk membatalkan rencana ini....atau bisa bikin di tempat lain, yang jauh dari kawasan suci...
pesiraman alit yg tadinya dijanjikan tidak akan terkena pemugaran...sekarang tertutupi beton...di rencana awal tidak akan merusak ”pesiraman ageng”...tapi terakhir...kontraktor berniat membongkar bagian pinggirnya dengan maksud menyalurkan airnya ke kolam beton.
”Penglingsir” Desa Pakraman Yeh Sanih meminta kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk menghentikan merusak yang sudah baik...silahkan ambil air yg sudah ada saat ini di hulu jantung ”pesiraman agung” sebagai keikhlasan Beliau.
Disisi lain pula, dimohon agar perawatan Yeh Sanih dikembalikan kepada desa adat, karena Yeh Sanih tidak menginginkan kolam beton yg mengganti ”pesiraman taman alit”...
Yeh Sanih tidak membutuhkan pembongkaran jantung ”pesiraman taman agung” untuk mengairi kolam beton dewasa... mengapa ego harus ada….(DN - TiR).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com