Dewata News - Keracunan |
Dewata News ~ Buleleng
Kepala Kepolisian Sektor Seririt Komisaris
Made Joni Antara menyatakan, pihaknya belum
menetapkan tersangka dalam kasus keracunan massal yang menimpa puluhan warga
Desa Petemon, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali itu.
”Kami tengah menunggu hasil uji labobartorium terhadap semua jenis
makanan yang disantap warga dalam peristiwa itu Setelah itu, baru dapat kami ambil
kesimpulan,” ungkapnya seizin Kepala Kepolisian Resor Buleleng Ajun Komisaris Besar
Beny Arjanto di Singaraja, Senin.
Dari identifikasi awal terhadap sampel makanan yang diambil, ia
menjelaskan, tidak ditemukan adanya makanan yang rusak atau kadaluwarsa. Begitu
pula dugaan terdapat jenis zat beracun pada mie, karena sebagaian besar
warga mengaku makan mie yang bercampur pada nasi bungkus tersebut.
Sementara itu, Humas RS Shanti Graha Seririt, Sri Wahyuni, hingga Senin
sore terdapat tiga warga yang masih mendapat perawatan seccara intensif. Sehari
sebelumnya, dua belas orang sudah meninggalakan rumah sakit karena kondisinya
sudah pulih.
”Tiga orang ini terlihat paling parah karena hingga hari ini (Senin 10/2)
masih terlihat lemas,” jelasnyha.
Seperti diketahui, puluhan warga Desa Petemon, Kecamatan Seririt,
Buleleng, Bali, Sabtu (8/2) keracunan
massal usai santap nasi bungkus. Akibat peristiwa itu sebanyak 72 orang
terpakasa dilarikan ke rumah sakit.
Peristiwa keracunan massal yang terjadi pukul 11.00 wita usai upacara salah
seorang warga di pekuburan Desa Patemon itu memicu empati Gubernur Bali Made
Mangku Pastika dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, dengan mendatangi para
korban yang dirawat di sejumlah rumah sakit.
Menurut Kepala Desa/Petemon I Ketut Winaya, jumlah warganya yang menjadi
korban keracunan nasi bungkus sebanyak 72 orang lebih, 5 orang diantaranya di
rawat di RSUD Buleleng Singaraja, 9 orang di RSU Kertha Usada, 7 orang di RSU
Parama Sidhi dan 50 orang di RSU Shanti Graha Seririt. (DN - TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com