Membangun Floating Jetty untuk Sea Plane di Buleleng Barat - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

2/23/14

Membangun Floating Jetty untuk Sea Plane di Buleleng Barat

Dewata News - Ilustrasi

Oleh : I Made Tirthayasa

Buleleng (Dewata News) – Kendala kepariwisataan Bali Utara yang dianggap paling dominan adalah “Aksesibilitas”, yaitu jarak tempuh dari pintu gerbang kepariwisataan Bali, bandara Ngurah Rai yang berlokasi di Bali Selatan. Artinya, Bandara Ngurah Rai di Bali Selatan merupakan satu-satunya pintu gerbang masuknya wisatawan ke Bali, melalui udara.

     Menyikapi kendala tersebut, ada tiga pilihan, yaitu dengan pembangunan bandara udara, perbaikan akses darat yang telah ada dari Denpasar ke Singaraja, serta melalui perairan laut dengan mengitari pulau Bali dengan kapal.    

    Dari tiga solusi terhadap kendala kepariwisataan Bali Utara itu, sarana transportasi yang paling cepat adalah melalui udara.

   Pendapat pakar penerbangan sipil, apabila di kabupaten ujung utara Bali itu yang diproyeksi pemerintah pusat layak diberikan membangun bandara.

   Dari Konsultan dari Australia yang me review Rencana Induk Pariwisata Bali menyebutkan, pembangunan bandara memerlukan lahan luas, biaya besar dan aspek ekonomi dan sosial harus dikaji dengan benar.

    Selain itu, masalah utamanya adalah pertanyaan perusahan penerbangan mana yang akan bersedia melayani bandara di Bali Utara karena biaya terbang per menit sangat tinggi.

    Sementara dari Perwakilan UNDP di Indonesia sama pendapatnya dengan konsultan dari Australia itu.

    Karena itu, ada dua 2 opsi ditawarkan, yaitu dengan sea-plane akan lebih  murah, cepat dan bisa dilakukan dengan sistim charter.

    Sementara dengan sistim koridor, yaitu memperbaiki jalan darat ke Singaraja dari Denpasar dengan membangun daya tarik sepanjang jalan, sehingga wisatawan merasa tidak bosan.

    Mempertimbangkan masukan dari para pakar, baik dari konsultan yang mereview Rencana Induk Pariwisata Bali dan Kepala Perwakilan UNDP di Indonesi, ternyata pilihan yang paling tepat adalah transpostasi udara dengan sea plane, yaitu pesawat udara landing dilaut.

    Mengapa sea-plane merupakan pilihan yang paling tepat?

 Antara lain, murah:  karena tidak memerlukan pembangunan bandara yang memerlukan biaya besar. Cepat : karena hanya dibutuhkan dermaga apung (floating jetty) untuk merapatnya pesawat yang hanya memerlukan perairan laut yang relatif tenang.

    Laut di Buleleng Barat sangat cocok untuk sarana transport ini karena flexible dan adventure, serta sangat mudah dengan sistim charter, disamping dekat dengan kawasan wisata berkualitas (quality resort), yaitu Kawasan Wisata Batu Ampar.

    Kawasan Wisata Batu Ampar

    Kawasan Wisata Batu Ampar adalah kawasan wisata yang sejak semula dirancang sebagai kawasan wisata berkwalitas (quality resort) meniru pola kawasan wisata Nusa Dua, yaitu suatu kawasan yang dibangun dengan sebuah rencana yang dibuat terlebih dahulu.

    Pola ini sangat berbeda dengan kawasan yang ada lainnya yaitu Kawasan Wisata Kalibukbuk yang lebih dikenal dengan kawasan wisata Lovina, dimana Lovina berkembang tanpa rencana sebelumnya.

   Daya tarik dikawasan ini yang utama adalah daya tarik kekayaan lautnya (marine tourist attractions) dilaut sekitar Pulau Menjangan, seperti keragaman ikan hias, karang dengan biota lautnya. Juga adanya gua-gua (groto) didalam laut yang sangat menarik bagi para penyelam, sehingga sangat disenangi, baik yang snorkel maupun “scuba diving”

   Kawasan Batu Ampar, merupakan bagian dari Taman Nasional Bali Barat dengan burung Jalak Bali nya yang langka (Bali Starling) yang termasuk burung yang dilindungi.

    Daya tarik wisata Batu Ampar

    Adanya sea plane ini yang dermaga terapungnya sebagai sarana merapatnya pesawat yang landing di laut yang akan dibangun di Buleleng Barat akan membuka akses lebih cepat dan murah bagi kawasan wisata Batu Ampar yang telah berkembang hotel-hotel bintang. Pengembangan ini akan sangat menguntungkan baik bagi pemerintah daerah maupun bagi masyarakat itu sendiri.

    Ketika sebuah investor mengajukan rencana pembangunan bandara diatas  perairan laut di Kawasan Wisata Batu Ampar, Bulelen Barat, beberapa waktu lalu  ”Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Buleleng dan pihak pejabat di pemkab Buleleng menilai pembangunan bandara diatas perairan itu sulit diterapkan di Buleleng, karena terganjal regulasi".

    Sesuai dengan proposal yang dimohonkan investor, adalah pembangunan dermaga apung sebagai sarana untuk merapatnya pesawat yang "landing" di laut, kemudian menggunakan dermaga itu ke darat.

    Sesungguhnya di kawasan wisata Batu Ampar sistim transportasi ini sudah ada hanya saja dermaga apung (floating jetty) dibuat dengan darurat, yaitu dengan drum yang disambung satu dengan yang lain, sehingga berfungsi sebagai jetty.

   Pembangunan dermaga apung sebagai sarana untuk ”landing” pesawat di laut, tidak ada dibangun sarana sebagaimana pada umumnya yang ada pada bandara didarat seperti terminal dan sebagainya. Juga pesawat ini sudah ada di Tanjung Benoa dan tidak ada yang menyebut  adalah bandara diatas perairan.

    Dalam presentasi wakil dari investor telah menjelaskan,  bahwa investor akan mengikuti semua regulasi dan mematuhinya dan menyadari, bahwa perijinan mungkin akan juga diperlukan dari lembaga yang lebih tinggi seperti Provinsi dan Pemerintah Pusat.

   Pembangunan dermaga apung sebagai sarana untuk ”landing” pesawat di laut untuk mempercepat dalam mengatasi ”Aksesibilitas”, jarak tempuh dari pintu gerbang kepariwisataan Bali, bandara Ngurah Rai yang berlokasi di Bali Selatan. Investor untuk itu sudah ada untuk segera mewujudkannya, dan tinggal sekarang ini diperlukan suatu kebijakan pemkab Buleleng memberikan semua regulasi yang siap dipatuhi investor tersebut. (DN~TiR).


No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com