Keracunan Massal di Patemon, Buleleng - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

2/8/14

Keracunan Massal di Patemon, Buleleng

Dewata News - Warga Di Antar Periksa


Dewata News - Buleleng

Keracunan massal menimpa warga masyarakat yang lagi melayat di pekuburan Desa Pakraman Patemon, Seririt, Buleleng, Sabtu sore, sehingga memenuhi di sejumlah rumah sakit, baik yang ada di Seririt maupun di Singaraja.

Jajaran Kepolisian Sektor Seririt dengan mobil patroli yang ada sampai kewalahan untuk mengangkut warga keracunan ke rumah sakit, di samping dengan mobil pribadi, di antaranya 30-an warga di Rumah Sakit Santhi Graha, Seririt, RSU Parama Sidhi Singaraja, RSUD Buleleng Singaraja maupun RSU Kertha Usada Singaraja yang disebut-sebut seorang dalam kritis.

Sekretaris DPD Forbara Provinsi Bali Nyoman Swastika yang mengaku dari Desa Patemon mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, terkait penanganan warga yang keracunan tersebut.

Ia mengungkapkan, di salah satu banjar di Desa Patemon, Seririt ada warga meninggal, bernama Gede Candra yang, Sabtu pagi profesi upacara diperabukan di pekuburan setempat diikuti ratusan warga pelayat.

”Berselang beberapa lama kemudian, warga diberikan makan nasi bungkus yang lauk pauknya tak lebih berisi mie dan daging ayam. Setelah menyantap nasi itu, mereka mual dan ada diantaranya muntah-muntah, sehingga dilarikan ke rumah sakit terdekat, hingga rumah sakit di Singaraja, guna mendapat penanganan awal dari medis,” jelasnya.

Menurut dia, sample nasi bungkus yang dimakan dan muntahan oleh polisi sudah dibawa ke rumah sakit. ”Forbara berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Buleleng membantu proses penanganan warga keracunan ini,” ungkapnya.

Dari ratusan warga yang keracunan massal ini, hingga berita ini siar tidak ada korban jiwa meninggal dunia. (DN - TiR).

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com