Dewata News - Doc. Made Mangku PAstika |
Dewata News - Buleleng
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan, tantangan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten-kota di Bali untuk mengentaskan kemiskinan dengan lebih memperhatikan skala prioritas pembangunan dibidang peningkatan kesejahteraan masyarakat.
”Berdosa kalau ada pejabat di jajaran Pemerintah Provinsi Bali maupun Pemerintah Kabupaten-Kota di Bali tidak peduli program pengentasan kemiskinan, karena disisi lain masih ada pejabat yang membikin rakyat miskin karena prilakunya melakukan tindak korupsi, dan aksi merampok,” katanya dihadapan pejabat Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Buleleng di Singaraja serangkaian kunjungan kerja di kabupaten ujung utara Bali itu, Kamis siang.
Masih adanya masyarakat miskin di beberapa kabupaten di Bali, kecuali Badung yang memiliki pendapatan asli daerah terkaya di Bali maupun Gianyar, tegas Gubernur, Pemerintah Provinsi Bali tetap berkomitmen melaksanakan Bali Mandara Jilid II, baik dengan program Gerbangsadu maupun Simantri.
Terkait pelaksanaan program Bali Mandara, Gubernur mengajak setiap pimpinan SKPD di Kabupaten Buleleng mengawasi program Gerbangsadu yang tahun ini tertsebar di 66 Desa dan kedepan terus ditingkatkan sasaran program Rp1,020 miliar itu. ”Honor sebagai pengawas/pendamping program Gerbangsadu ada lho,” selorohnya.
Ia juga mengungkapkan, untuk tahun depan dari 500 desa di Bali yang mendapat program Gerbangsadu, diperkirakan 100 desa diarahkan di Kabupaten Buleleng, bukan karena gubernurnya dari Buleleng tapi sebagai upaya mempercepat penanganan pengentasan kemiskinan. Begitupula program Simantri dari 400-an yang diarahkan dikabupaten-kota di Bali, 102 diarahkan di Kabupaten Buleleng, termasuk program bedah rumah di Buleleng lebih banyak dibanding kabupaten lain di Bali.
Menanggpi paparan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana tentang pelaksanaan program pembangunan di Kabupaten Buleleng, ia mengisyaratkan, agar segala permasalahan yang dihadapi dibahas lebih detail dalam Musrenbang Provinsi Bali, terutama program peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan.
”Program untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat, Buleleng sudah lumayan pelaksanaannya, tapi perlu dan penting dilakukan intropeksi terhadap struktur APBD,” ujarnya.
Dengan struktur APBD Buleleng 2014 yang dipaparkan bupati tadi, Gubernur mengajak intropeksi dan pikirkan tantangan ke depan, dengan lebih meningkatkan sinergitas dengan pemerintah provinsi Bali dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia menegaskan, program provinsi adalah program kabupaten, karena uang yang dimiliki provinsi adalah uang kabupaten. Karena itu, uang program Gerbangsadu untuk peningkatan infrastruktur diperdesaan, jangan dipakai judi tajen, apalagi habis di “song bererong”.
Gubernur juga menyinggung program pendidikan agar Kadisdik benar-benar mengawasi, sehingga angka partisipasi lebih bisa digenjot.
Ia mempermaklumkan tidak bisa meninjau pelaksanaan program Gerbangsadu, program Simantri maupun program lain yang sudah diagendakan karena sakit. ”Sebenarnya saat ini saya sakit, terutama sakit yang dialami pada kaki, sehingga pada suatu saat nanti saya langsung meninjau program tersebut tanpa harus dipersiapkan untuk dikunjungi. Sebentar lagi saya akan langsung pulang kampung ke rumah di Desa Bubunan, Seririt,” ungkapnya.
Tiga sasaran program diagendakan dikunjungi Kunker Gubernur Bali di Kabupaten Buleleng, yakni sarana olahraga yang akan memanfaatkan lahan asset Pemprov Bali di kawasan Jalan Pidada, Kelurahan Banyuasri dan selanjutnya program Bali Mandara di Desa Bulian dan Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan. (Dn - TiR).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com