Buleleng (Dewata News) - Maraknya isu dipemberitaan online, tentang seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Buleleng, Bali yang bekerja di Kapal Pesiar MS Nieuw Amsterdam, yang dituduh telah melakukan pemerkosaan terhadap seorang tamu asal Amerika Serikat, ternyata tidak sampai di dengar orang tuanya.
Orang tuanya justru mendapat kabar, anaknya berkelahi dan menusuk warga Amerika diatas kapal.
Adalah Nengah Gunawan, orang tua Ketut Pujayasa TKI asal Bali dari Desa Suwug, Keacamatan Sawan, Buleleng. Bali, tak banyak mendapatkan informasi terkait anaknya yang dikabarkan ditangkap FBI, dan menjadi tersangka pemerkosaan terhadap seorang tamu Asal Amerika Serikat itu.
Ketut Pujayasa, menurut dia, anaknya yang bekerja di Kapal Pesiar MS Nieuw Amsterdam dan kini bermasalah dengan hukum tersebut, pernah sekali menelpon, Sabtu (16/2) malam. Dari si anak, Nengah Gunawan justru mendapat kabar yang berbeda dari pemberitaan yang lagi marak. Anaknya mengaku penangkapan terhadap dirinya, karena kasus perkelahian, dan menusuk seorang warga Amerika diatas kapal.
”Anak saya bilang dia itu nusuk orang, dia minta tolong sama temannya yg kerja di KBRI, minta bantuan sama pak Nyoman Muditha (pengacara), terus sudah nelpon ke tempat dia kerja katanya sekarang sudah ada yang ngurus,” ungkapnya.
Gunawan mengaku, anaknya sudah dua kali berangkat kerja di kapal pesiar. Semula dia berencana pulang ke Bali tanggal 15 Maret 2014 mendatang, namun karena kasus hukum ini, ia tak tahu apakah rencana pulang kampung bisa dilakukan Pujayasa
Sebagai orang tua, Gunawan hanya pasrah mendengar kabar anaknya tersebut yang sampai kini masih belum ada kepastian soal kasus hukumnya. Gunawan hanya bisa berharap pemerintah Republik Indonesia memberikan bantuan hukum secara pantas kepada anaknya. (DN - TiR).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com