Mimpi Bali Jadi Tuan Rumah PON - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/5/13

Mimpi Bali Jadi Tuan Rumah PON



Dewata News - Denpasar

Sesuai berita yang beredar akhir akhir ini mengenai pro dan kontra permasalahan di dalam KONI, serta Bali mengajukan diri menjadi tuan rumah PON 2020. Obrolan Warung Rakyat (O-wr) menggelar diskusi terkait permasalahan tersebut di Warung Tresni, Jalan Drupadi 54, Renon-Denpasar. (03/12).

Beberapa komponen masyarakat diundang dalam acara tersebut seperti para mantan atlet, wartawan, serta mantan Ketua KONI  Bali Made Nariana.

Nariana mengingatkan pentingnya pendanaan untuk pembinaan atlet. “Bila ingin meraih prestasi, maka pembinaan atlet harus ditingkatkan dan didanai secara memadai. Tentu pimpinan KONI harus mampu memperjuangkannya dalam APBD,” katanya.

Menurut dia, potensi atlet di Bali cukup banyak. Namun di satu sisi karena keterbatasan dana dan sarana lainnya sehingga atlet tersebut tidak mampu secara optimal berlatih dan melakukan uji coba.

Oleh sebab itu, Nariana mengingatkan bahwa Musyawarah Olahraga Provinsi Bali mendatang kandidat Ketua Umum KONI harus memikirkan semuanya.

“Siapa pun yang mencalonkan diri sebagai Ketua KONI harus memenuhi persyaratan. Setelah pengunduran diri Bapak Alit Putra sebagai Ketua Umum KONI Bali, kami berharap agar secepatnya digelar Musorprov Luar Biasa,” ujar mantan Ketua PWI Bali itu.

Ia menganggap hal itu penting karena Bali berambisi menjadi tuan rumah PON 2020. “Memang sebagai tuan rumah harus menyiapkan dana cukup besar mencapai Rp850 miliar. Namun diperlukan kesungguhan oleh KONI maupun Pemprov Bali,” katanya.

Seperti diberitakan Suluh Bali , Sedikitnya ada 40 cabang olahraga yang dipertandingkan sehingga membutuhkan tempat pertandingan berkualitas internasional.

“Mulai sekarang sudah bisa dicicil anggaran yang diambil dari APBD Bali, yaitu untuk perbaikan tempat-tempat olahraga yang dipertandingkan. Pertandingan tersebut nantinya bisa disebar ke kabupaten dan kota di Bali,” katanya.

Sementara itu Agusdei Segu, Sekretaris Pengda Percasi juga menyatakan bahwa “Siapapun pemimpin KONI selanjutnya, harus diluar hubungan dengan ranah politik.”

Karena figur pemimpin sangat penting dalam kepengurusan dan bisa berkoordinasi secara bijaksana.



Perlu Audit Dana KONI

Ketua umum Taekwondo Bali Lan Ananda saat diskusi tersebut menyatakan “Perlunya audit dana KONI Bali yang sudah dipakai. Ini penting agar peraturan dan tata manajemen yang berlaku bisa transparan, sehingga semua hal bisa dilaksanakan sesuai keinginan” ujarnya.

Salah satu peserta diskusi juga menyayangkan terjadinya pengunduran Ketua KONI Bali I Gusti Bagus Alit Putra. Sebab yang terjadi Alit Putra merupakan korban, bukan mengorbankan diri. Saat ini KONI dijabat oleh Pelaksana Tugas (PLT) Ketut Suandi dan segera akan diadakan Musyawarah Luar Biasa untuk memilih kepengurusan KONI yang baru.


Bingung

Dengan adanya permasalahan seperti ini salah satu siswa yang sedang mendalami olahraga karate merasa bingung dan menyatakan diri lebih baik konsentrasi belajar, karena sudah merasakan bimbang.

Komang Suparta salah satu wartawan khusus olahraga menyatakan, “Siapapun pemimpin KONI nanti, agar bisa memperjuangkan nasib para atlet,” ujarnya dengan tegas.

Wartawan lain, Komang Sutrisna juga mengomentari permasalahan di KONI Bali bisa menyebar ke kabupaten, “Ada 6 kabupaten, pemimimpinnya rata-rata masih berhubungan dengan ranah politik. Sehingga menjadi masalah yang berpengaruh ke KONI Provinsi.” tegasnya. Akhir dari diskusi tersebut disimpulkan bahwa semua komponen masyarakat sangat setuju Bali menjadi tuan rumah PON 2020.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com