Ribuan Warga Sumber Kelampok Tunggu Kedatangan Gubernur Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/12/13

Ribuan Warga Sumber Kelampok Tunggu Kedatangan Gubernur Bali



Dewata News - Buleleng

Sejak pagi, ribuan masyarakat Sumber kelampok berkumpul di pinggir jalan utama Singaraja-Gilimanuk. Mereka berkumpul dengan memakai pakaian adat di balai banjar Sumber Batok. Selain itu, ratusan aparat kepolisian juga nampak setia berjaga di lokasi tersebut. Namun, hingga malam ini Gubernur Bali Made Mangku Pastika belum juga turun menemui masyarakat Sumber Kelampok sesuai dengan keinginan masyarakat. Kabarnya, salah satu anggota DPRD kabupaten Buleleng dan Camat Grokgak akan turun menemuii warga untuk menyampaikan hasil rapat bersama Gubernur Bali.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dilapangan, Pemprov Bali mengundang perwakilan masyarakat untuk bertemu di kantor Gubernur Bali, Renon Denpasar pada tanggal 11 November 2013. Namun, undangan tersebut mendapat penolakan keras dari masyarakat. Hingga, 20 orang perwakilan yang sudah menuju ke Kantor Gubernur harus kembali pulang ke Desa Sumberklampok. Hal tersebut dituturkan oleh Perbekel Desa Sumber Kelampok, I Putu Artana.

“Kami ingin ketemu pak gubernur secara langsung. Kami juga sudah diundang, dan sudah berangkat 20 orang.
Namun di tengah jalan, mendadak kami dihubungi lagi oleh masyarakat dan diminta balik ke desa,” tuturnya saat ditemui di lokasi, Senin 11 November 2013. Ia juga mengatakan akan menunggu kedatangan Gubernur Bali untuk memberikan penjelasan terkait permasalahan tanah seluas 624 hektar yang ditempati 696 kepala keluarga. “Kami ingin pak Gubernur datang untuk menenangkan warga kami,” terangnya.

Seperti diberitakan Sunari Dewata , Berdasarkan undangan yang diterimanya, saat ini Gubernur sedang melangsungkan rapat bersama SKPD provinsi Bali membahas permasalahan tersebut. Konflik lahan di Sumberklampok sudah terjadi sejak tahun 1970, namun hingga sekarang belum juga menemui titik terang. Maka dari itu, masyarakat akan menunggu sampai keputusan rapat itu diberikan kepada masyarakat. “Apapun hasilnya nanti akan kami sampaikan kepada masyarakat,” katanya.

Sebelumnya, ribuan masyarakat menutup jalan Singaraja-Gilimanuk selama 2 hari. Tal ayal, kondisi tersebut membuat jalan antar provinsi mengalami kemacetan panjang. Pada tanggal 7 November 1991, masyarakat Sumbeklampok mengadakan aksi untuk pertamakalinya. Hal ini juga diakuinya sebagai hari memperingati 22 tahun berlangsungnya aksi tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Humas Pemprov Bali, I Ketut Teneng belum mengangkat telepon gengamnya saat coba untuk dikonfirmasi. Begitupun saat dihubungi via sms, ia juga tidak membalasnya.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com