Polisi Diminta Lindungi Turis Australia - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/23/13

Polisi Diminta Lindungi Turis Australia



Dewata News - Kepala Polisi Jenderal Sutarman meminta jajarannya tetap melindungi dan memberi rasa aman bagi para wisatawan Australia yang berlibur di Bali. Ini menyusul ketegangan setelah Australia diduga menyadap telepon sembilan pejabat Indonesia.

Sutarman juga meminta aparat menjaga aset milik Australia berupa kantor perwakilan, keduataan, dan konjen. Kepolisian juga akan meminta dukungan TNI. Bagi mereka, Bali adalah tempat yang indah dan aman. Mereka berjanji akan kembali datang untuk berlibur.

Konjen Australia di Bali Tetap Layani Warganya

Ketegangan hubungan Australia-Indonesia tak mempengaruhi pelayanan di kantor Konsulat Jenderal "Negeri Kanguru" itu di Denpasar, Bali. Andrew, seorang warga negara Australia mengaku pelayanan di Konjen Australia sama sekali tak berubah, semua berjalan lancar. Andrew mengaku sedang mengurus dokumen izin tinggal di Pulau Dewata. "Tidak ada masalah. Lancar-lancar saja," kata Andrew, Kamis (21/11) .

Dia mengaku tak ada instruksi apa pun dari Konjen Australia menyikapi memanasnya hubungan RI dan Australia. "Saya dilayani dengan baik seluruh keperluan saya. Tak ada instruksi apa pun soal itu (terkait hubungan RI-Australia)," ujar Andrew. Tak hanya Andrew, sejumlah warga negara lainnya juga tampak hilir mudik mengunjungi kantor Konjen Australia untuk mengurus berbagai keperluan terkait administrasi kependudukan selama tinggal di Bali.

Diberitakan sebelumnya, Indonesia marah kepada Australia karena negara itu pernah menyadap telepon genggam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan sejumlah pejabat tinggi Indonesia lainnya pada 2009. Indonesia menuntut Australia meminta maaf dan menjelaskan penyadapan itu.
Namun, Perdana Menteri Tony Abbott menolak meminta maaf, karena berpegang pada tradisi Australia, tidak pernah mengomentari urusan intelijen. Menanggapi pernyataan publik Abbott, Presiden SBY kemudian membekukan sejumlah kerja sama kedua negara, termasuk di bidang militer dan people smuggling. 

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com