Sebanyak 33 peserta lomba body painting, ikut ambil bagian dalam menyemarakan ajang Nusa Dua Fiesta (NDF) 2013, di hari kedua, Sabtu (16/11). Dari sekian banyak peserta yang sebagian berasal dari model itu, tujuh diantaranya adalah wisatawan asing.
Mereka dengan senang hati dilukis tubuhnya, dengan beraneka ragam pesona alam hutan dan isinya. Sesuai tema yang diangkat “ Wana Lelangunan” yang berarti pelestarian hutan. Pelukis yang berasal dari berbagai latar belakang itu, dengan imajinasi liarnya yang leluasa menggoreskan kuas di sekujur tubuh para model.
Tentunya, lukisan sesuai tema dan ekspresi masing –masing seniman. Ada yang membuat lukisan macan, burung rajawali, ular, dengan keragaman warna yang memikat. “Saya suka seni, ini pertama ikut menjadi model body painting, sangat senang, tempatnya bagus, orangnya ramah, saya sangat suka,” ujar Katya peserta asal Rusia yang juga seorang desainer.
Ketua panitia NDF, Ida Bagus Abdhi berpendapat, “Body painting jangan dilihat pornografinya tapi lihat sisi seninya,karena body painting sebuah seni yang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, karena body setiap orang tidak sama.”
Hal yang sama pun dikemukakan Janggo Pramarta selaku juri, dalam body painting adalah sentuhan lain dari seni masa kini, “Apa yang kita kerjakan jauh dari pornografi karena ini merupakan improvisasi yang awalnya menggunakan kanvas digantikan dengan media tubuh seseorang,” ujarnya.
Kalau saya melihat dari sisi karya akhir dari body painting itu sangat bagus sekali, mungkin ketika sang model baru duduk kemudian bajunya dibuka (maaf) membuatnya jadi pusat perhatian tetapi usai di gambar itu nilai artistiknya hampi 99% Nampak,” tambahnya.
Sementara itu Yaumi salah satu model body painting ini mengaku, “ Saya merasa senang dan ini yang ketiga kalinya saya ikut body painting” ujarnya. (Suluh Bali)
Mereka dengan senang hati dilukis tubuhnya, dengan beraneka ragam pesona alam hutan dan isinya. Sesuai tema yang diangkat “ Wana Lelangunan” yang berarti pelestarian hutan. Pelukis yang berasal dari berbagai latar belakang itu, dengan imajinasi liarnya yang leluasa menggoreskan kuas di sekujur tubuh para model.
Tentunya, lukisan sesuai tema dan ekspresi masing –masing seniman. Ada yang membuat lukisan macan, burung rajawali, ular, dengan keragaman warna yang memikat. “Saya suka seni, ini pertama ikut menjadi model body painting, sangat senang, tempatnya bagus, orangnya ramah, saya sangat suka,” ujar Katya peserta asal Rusia yang juga seorang desainer.
Ketua panitia NDF, Ida Bagus Abdhi berpendapat, “Body painting jangan dilihat pornografinya tapi lihat sisi seninya,karena body painting sebuah seni yang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, karena body setiap orang tidak sama.”
Hal yang sama pun dikemukakan Janggo Pramarta selaku juri, dalam body painting adalah sentuhan lain dari seni masa kini, “Apa yang kita kerjakan jauh dari pornografi karena ini merupakan improvisasi yang awalnya menggunakan kanvas digantikan dengan media tubuh seseorang,” ujarnya.
Kalau saya melihat dari sisi karya akhir dari body painting itu sangat bagus sekali, mungkin ketika sang model baru duduk kemudian bajunya dibuka (maaf) membuatnya jadi pusat perhatian tetapi usai di gambar itu nilai artistiknya hampi 99% Nampak,” tambahnya.
Sementara itu Yaumi salah satu model body painting ini mengaku, “ Saya merasa senang dan ini yang ketiga kalinya saya ikut body painting” ujarnya. (Suluh Bali)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com