Perkembangan teknologi informasi komunikasi dewasa ini sangatlah pesat. Perkembangan itu ditandai dengan cepatnya perkembangan perangkat-perangkat komunikasi dan makin terjangkaunya jaringan internet. Hal ini tak ayal merubah gaya hidup masyarakat. Kalau dahulu orang memakai surat sebagai sarana berkomunikasi jarak jauh sekarang ini peran surat tersebut digantikan oleh email, sms, atau telepon. Contoh lain misalnya pada jaman dahulu di era internet belum populer anak-anak sekolah mengerjakan tugas sekolah dengan mencari bahan di buku-buku sekarang ini anak sekolah cenderung menggunakan internet. Tinggal login ke website mesin pencari kemudian ketikkan kata kunci pencarian maka dengan segera informasi yang dicari tersebut tersaji.
Pemanfaatan perkembangan teknologi informasi juga dimanfaatkan dalam kehidupan beragama. Dalam kehidupan beragama teknologi informasi digunakan untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama. dengan demikian ajaran agama tersebut dapat disampaikan secara lebih cepat dan menjangkau daerah yang lebih luas. Pemanfaatan teknologi informasi dalam kehidupan beragama salah satunya dengan mendigitalisasi kitab suci menjadi sebuah aplikasi (software) komputer maupun handphone.
Melalui digitalisasi ini kitab suci yang biasanya dibaca melalui buku dapat dibaca melalui komputer atau handphone. Kelebihan dari digitalisasi ini yakni membuat kegiatan belajar kitab suci lebih menyenangkan dan praktis. Kitab suci digital lebih menyenangkan dipelajari karena di dalamnya dimasukkan fitur-fitur tambahan yang menghibur dan design / tampilan programnya menarik.
Sedangkan sisi praktis dari kitab suci digital yaitu adalah fitur pencarian sehingga pengguna aplikasi tersebut hanya perlu mengetikkan kata kunci dan aplikasi tersebut kemudian akan menampilkan ayat-ayat yang berhubungan dengan kata kunci yang dicari. Pada aplikasi handphone tentu kitab suci digital lebih praktis dibawa kemana-mana.
Pendigitalisasian kitab suci ini sangat lumrah kita temui di agama Islam maupun Kristen. Sangat banyak aplikasi-aplikasi yang memuat Alkitab maupun Al’quran baik yang dapat diakses melalui handphone maupun computer. Aplikasi-aplikasi ini sangat didukung oleh majelis keagamaan mereka.
Sementara di agama Hindu sendiri sebenarnya juga tidak kalah. Banyak sekali aplikasi-aplikasi Hindu yang sudah beredar hanya saja kebanyakan aplikasi-aplikasi tersebut masih berbahasa Inggris. Aplikasi Hindu berbahasa Indonesia memang belum banyak ada karena kekurangtertarikan pengembang software untuk membuatnya. Barulah pada tahun 2012 aplikasi Hindu mulai beredar. Aplikasi ini dibuat oleh Sdr. I Ketut Agus Muliana seorang dosen tidak tetap di Institut Hindu Dharma Denpasar. Ada empat aplikasi yang sudah dibuatnya sejak tahun 2011 yaitu Bhagawadgita For Universe (untuk komputer), Sarasamusccaya Digital (untuk komputer), Sarasamusccaya For Android (untuk perangkat berbasis android), dan Mantra dan Doa Sehari-hari Hindu (untuk perangkat berbasis android).
Bhagawadgita For Universe
Aplikasi ini mulai dibuat pada Februari 2011. Aplikasi ini akhirnya selesai setahun kemudian di bulan yang sama. Aplikasi ini dinamakan Bhagawadgita For Universe untuk mengakomodir semua ide (masukan) terhadap aplikasi ini baik mereka yang ingin mempertahankan ciri khas Hindu Bali maupun Hindu global. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan simbol omkara versi Bali maupun versi global secara bersamaan. Unsur Bali juga dapat dilihat dari ornamen patra yang dapat dilihat di tiap bab.
Aplikasi ini memuat beberapa fitur yaitu :
- Adanya teks devanagari (sansekerta). dengan adanya teks devanagari diharapkan pengguna software ini mampu belajar aksara devanagari secara mandiri.
- Adanya alih aksara lengkap dengan tanda diakritic. bagi pengguna yang tidak bisa membaca aksara devanagari dapat membaca alih aksaranya. Dalam bahasa Kawi dan Sansekerta peran tanda diacritic sangatlah penting. Ketiadaan tanda diacritic akan menimbulkan makna yang berbeda. Sebagai contoh kata bala dalam bahasa Sansekerta. Ketika ditulis “bala” seperti biasa, kata tersebut akan bermakna kekuatan, tetapi ketika ditulis dengan “bāla” artinya berubah menjadi anak laki-laki dan ditulis “bālā” artinya menjadi anak perempuan. Melalui tanda diacritic juga para pengguna belajar bagaimana pasang pageh dari suatu kata bahasa Kawi dan Sansekerta semestinya ditulis. Pengucapan kata dalam sloka juga disesuaikan dengan tanda diacritic sehingga sloka tersebut dibaca dengan benar.
- Adanya fasilitas audio. Pengguna aplikasi ini hanya tinggal menekan tombol play maka contoh pembacaan sloka tersebut akan terdengar. Fitur ini merupakan keunggulan tersendiri di mana masih jarang aplikasi digital menerapkannya. Melalui fitur ini pengguna dapat belajar cara menyanyikan sloka-sloka Bhagawadgita melalui contoh audio yang sudah ada. Hal ini tentu akan sangat membantu umat dalam belajar kitab suci secara lebih menarik.
- Adanya fasilitas pencarian kata. Melalui fasilitas ini pengguna hanya perlu mengetikkan kata kunci yang dicari. System akan secara otomatis menampilkan list dari sloka-sloka yang memuat kata kunci tersebut. Aplikasi ini sangat penting untuk memperdalam aspek-aspek ajaran Bhagawadgita secara lebih cepat.
- Adanya fasilitas favorite. Fasilitas favorite merupakan sebuah fitur penyimpanan sloka. dengan menambahkan sloka ke dalam fasilitas favorite maka sloka tersebut akan dapat dipanggil ketika diinginkan secara lebih cepat. Fitur ini sekaligus dapat mengingatkan kajian (isi) suatu sloka dengan menamakannya sesuai dengan keinginan. Misalnya bila pengguna dapat menyimpan sloka Bab IX.26 dengan Sarana Upacara sesuai dengan isi sloka tersebut.
Sarasamusccaya Digital dikembangkan pada tahun 2012. Aplikasi ini dikhususkan untuk komputer bersystem operasi Windows. Fitur-fitur dalam aplikasi ini hampir sama dengan Bhagawadgita For Universe hanya saja aplikasi ini belum mempunyai fitur audio.
Sarasamusccaya For Android
Aplikasi Sarasamusccaya For Android hampir dikembangkan pada tahun 2013. Secara umum hampir sama dengan Sarasamusccaya Digital hanya saja aplikasi ini dikhususkan untuk perangkat berbasis Android.
Aplikasi-aplikasi tersebut adalah sebuah langkah awal dalam usaha digitalisasi kitab suci Hindu. Ke depan tentunya kita semua berharap seluruh kitab Weda baik Ṣruti maupun Smṛti semuanya dapat digitalisasi. Semoga semakin banyak bermunculan aplikasi-aplikasi sejenis yang mampu membimbing umat Hindu memperdalam ajaran agamanya. (Suluh Bali)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com