Gubernur bali Made mangku Pastika memenuhi permintaan Persatuan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) Bali untuk mesimakrama dengan mahasiswa fakultas Hukum dari seluruh Perguruan Tinggi di Bali, yang bertemakan Mempersiapkan Bekal Mahasiswa Menghadapi ASEAN Economic Community di Denpasar. Dalam kesempatan itu, Gubernur mengajak para intelektual muda tersebut untuk keluar dari zona nyaman mereka dan mulai sadardan bergerak mengikuti persaingan agar tidak tertinggal dari bangsa lain.
Seperti diberitakan Kabar Dewata , Pada kesempatan itu Gubernur memaparkan bermula dari pertemuan ASEAN SUMMIT di Singapura, di mana 10 kepala negara ASEAN tahun 2007,yang menyepakati akan membuka perdagangan bebas di kawasan ASEAN pada tahun 2015, dan tentunya berdampak pada begitu mudahnya produk asing akan membanjiri Indonesia, tenaga kerja asing pun diprediksi akan banyak yang mencari penghasilan ke Indonesia khusunya Bali. Kebijakan yang akan dimulai kurang dari 2 tahun ini dikhawatirkan akan menjadi bumerang bagi masyarakat Indonesia jika tidak dipersiapkan sejak dini. "Sepuluh atau limabelas tahun lagi, adalah zaman kalian para generasi muda. Maka diperlukan persiapan yang matang agar tidak salah langkah," tambah Gubernur.
Gubernur juga mengingatkan bahwa Bali merupakan suatu pulau yang unik, tidak memiliki sumber daya alam, hanya memiliki sumber daya manusia, namun sudah dikenal dunia, bahkan menyumbangkan devisa yang cukup besar bagi negara. Keunikan Bali juga akanmenjadi daya tarik para pekerja asing untuk datang kasini. “Jika SDM di Bali tidak dipersiapkan dengan matang, sudah dipastikan akan tertinggal,” demikian pesannya.
Ketua Permahi Bali, Renfred Valdemar, mengatakan bahwa simakrama seperti ini diharapkan bisa sering diadakan sebagai ajang edukasi bagi para mahasiswa, dan bisa mendengarkan langsung dari Gubernur arah kebijakan Pemprov Bali. Dia memandang bahwa mempelajari kebijakan pemerintah dari media tidak cukup karena kecenderungan pemberitaan di media tidak berimbang. Sementara ketua Dewan Dembina Permahi dan juga dekan Fakultas Hukum Unud, Prof. Dr. I Gusti Ngurah Weracana, SH, MH, sangat mengapresiasi para mahasiswa dan khususnya inisiatif Permahi dalam menyelenggarakan acara ini. Menurutnya generasi Muda mempunyai energi yang besar, Jadi Harus disalurkan ke hal-hal yang positif seperti ini. Dalam kesempatan ini dia juga meminta agar para mahasiswa menonjolkan intelektualnya dalam menyampaikan pendapat, namun tetap berdasarkan etika dan fakta, tidak hanya mengumbar emosi semata.
Kesempatan itu juga dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya, terutama dengan program Pengentasan kemiskinan. Para mahasiswa sepakat bahwa salah satu cara mempersiapkan sdm yang berkualitas dalam mnyongsong Ekonomi global adalah dengan memutus tali kemiskinan di Bali.
Dalam kesempatan tersebut, Permahi Bali juga menyampaikan penolakan kawasan Besakih masuk ke dalam KSPN. Dengan gamblang Gubernur menjelaskan tentang sikap yang akan diambil dan sudah disimpulkan dalam sarasehan tentang Pembangunan pariwisata Bali ke depan Tanggal 5 nopember yang lalu, jadi para mahasiswa diharapkan tidak usah cemas dan terprovokasi oleh pemberitaan di media.
Seperti diberitakan Kabar Dewata , Pada kesempatan itu Gubernur memaparkan bermula dari pertemuan ASEAN SUMMIT di Singapura, di mana 10 kepala negara ASEAN tahun 2007,yang menyepakati akan membuka perdagangan bebas di kawasan ASEAN pada tahun 2015, dan tentunya berdampak pada begitu mudahnya produk asing akan membanjiri Indonesia, tenaga kerja asing pun diprediksi akan banyak yang mencari penghasilan ke Indonesia khusunya Bali. Kebijakan yang akan dimulai kurang dari 2 tahun ini dikhawatirkan akan menjadi bumerang bagi masyarakat Indonesia jika tidak dipersiapkan sejak dini. "Sepuluh atau limabelas tahun lagi, adalah zaman kalian para generasi muda. Maka diperlukan persiapan yang matang agar tidak salah langkah," tambah Gubernur.
Gubernur juga mengingatkan bahwa Bali merupakan suatu pulau yang unik, tidak memiliki sumber daya alam, hanya memiliki sumber daya manusia, namun sudah dikenal dunia, bahkan menyumbangkan devisa yang cukup besar bagi negara. Keunikan Bali juga akanmenjadi daya tarik para pekerja asing untuk datang kasini. “Jika SDM di Bali tidak dipersiapkan dengan matang, sudah dipastikan akan tertinggal,” demikian pesannya.
Ketua Permahi Bali, Renfred Valdemar, mengatakan bahwa simakrama seperti ini diharapkan bisa sering diadakan sebagai ajang edukasi bagi para mahasiswa, dan bisa mendengarkan langsung dari Gubernur arah kebijakan Pemprov Bali. Dia memandang bahwa mempelajari kebijakan pemerintah dari media tidak cukup karena kecenderungan pemberitaan di media tidak berimbang. Sementara ketua Dewan Dembina Permahi dan juga dekan Fakultas Hukum Unud, Prof. Dr. I Gusti Ngurah Weracana, SH, MH, sangat mengapresiasi para mahasiswa dan khususnya inisiatif Permahi dalam menyelenggarakan acara ini. Menurutnya generasi Muda mempunyai energi yang besar, Jadi Harus disalurkan ke hal-hal yang positif seperti ini. Dalam kesempatan ini dia juga meminta agar para mahasiswa menonjolkan intelektualnya dalam menyampaikan pendapat, namun tetap berdasarkan etika dan fakta, tidak hanya mengumbar emosi semata.
Kesempatan itu juga dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya, terutama dengan program Pengentasan kemiskinan. Para mahasiswa sepakat bahwa salah satu cara mempersiapkan sdm yang berkualitas dalam mnyongsong Ekonomi global adalah dengan memutus tali kemiskinan di Bali.
Dalam kesempatan tersebut, Permahi Bali juga menyampaikan penolakan kawasan Besakih masuk ke dalam KSPN. Dengan gamblang Gubernur menjelaskan tentang sikap yang akan diambil dan sudah disimpulkan dalam sarasehan tentang Pembangunan pariwisata Bali ke depan Tanggal 5 nopember yang lalu, jadi para mahasiswa diharapkan tidak usah cemas dan terprovokasi oleh pemberitaan di media.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com