Dewata News -Nusa Dua
Bali kembali menjadi tuan rumah pertemuan tingkat internasional yaitu Bali Democracy Forum VI yang dilaksankan di BTDC (Bali Tourism Devolopment Corporation) Nusa Dua 7-8 November 2013.
Seperti diberitakan Suluh Bali , Acara ini dihadiri langsung Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao. Hadir juga perwakilan 86 negara di Asia – Pasifik,termasuk kepala tingkat menteri delegasi , serta 6 organisasi internasional .
Tahun ini, Bali Democracy Forum mengambil tema ”Konsulidasi Demokrasi dalam Masyarakat Pluralistik”.
Bali Democracy Forum adalah sebuah wadah antar pemerintah yang inklusif untuk pertukaran pengalaman dan praktek terbaik dalam pembangunan demokrasi yang banyak menjadi bagian dari arsitektur demokrasi .
Dalam pidatonya, Menteri Luar Negeri Indonesia DR. R.M. Marty M. Natalegawa mengatakan bahwa ASEAN dalam peranannya, khususnya Komunitas Keamanan Politik , dengan cepat bergerak dalam kemitraan dengan kerangka kerja kooperatif yang dikenal sebagai ” Community of Democracies ‘ di mana Indonesia adalah peserta aktif.
Dalam forum inin Presiden RI, DR Susilo Bambang Yudhoyono memberikanbeberapa pandangan berdasarkan pengalaman Indonesia dalam melakukan konsolidasi demokrasi.
Pertama adalah hak konstitusional bagi semua warga negara harus dijamin . Hak-hak ini termasuk kebebasan beragama , kebebasan berekspresi , persamaan di depan hukum , non diskriminasi , perlindungan minoritas, dan proses hokum. “Kami juga terus mempromosikan budaya menghormati hak asasi manusia, kebebasan pers dan partisipasi masyarakat sipil,”kata SBY.
Ia juga mengatakan bahwa partisipasi masyarakat harus dipromosikan dalam proses yang mempengaruhi kehidupan mereka dalam pengambilan keputusan. SBY menambahkan di negara keragaman luas dan luas wilayah yang besar seperti Indonesia ,membutuhkan desentralisasi sistem pemerintahan. “Maka dari itu, salah satu reformasi pertama dalam transisi demokrasi kami adalah desentralisasi sistem pemerintahan,”jelas SBY.
SBY menambahkan bahwa Indonesia telah bekerja keras untuk membangun sebuah negara bangsa inklusif dan demokratis dalam masyarakat majemuk. “Namun, kami sangat sadar akan tantangan yang berkelanjutan dalam mengkonsolidasikan demokrasi di masyarakat seperti itu,”tutupnya.
Setelah memberikan beberapa pandangan kepada para delegasi yang hadir dalam forum ini, SBY juga menyatakan BDF (Bali Democracy Forum) yang Ke 6 dinyatakan dibuka. Setelah itu para delegasi yang hadir melakukan sesi foto bersama. Selain diliput oleh media lokal dan nasional, acara ini diliput juga para wartawan dan media internasional.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com