Dewata News - Buleleng
Angka kematian Bayi dan Ibu Melahirkan di Buleleng mengalami penurunan. Pemkab Buleleng melalui SKPD terkait tetap melakukan berbagai upaya di bidang kesehatan agar di Buleleng tidak ada lagi kematian bayi dan Ibu melahirkan. Demikian antara lain dikatakan Wakil Bupati Buleleng dr.Nyoman Sutjidra, Sp.OG ketika memimpin apel krida dan jalan santai dalam rangka menyambut hari Kesehatan Nasional yang digelar oleh PT Askes Buleleng pada hari Jumat (8/11).
Seperti dirilis Humas Pemkab Buleleng , Angka kematian bayi dan ibu melahirkan di Buleleng sebelumnya sempat mencapai lima persen. Angka kematian yang cukup tinggi itu disumbangkan dari persalinan yang tidak steril karena ditangani secara tradisional di dukun. Namun kini berkat sosialisasi yang gencar, angka kematian bayi dan ibu melahirkan di Buleleng dapat ditekan.
Namun demikian Wabup Buleleng belum puas, dan mengajak semua pihak yang menangani kesehatan di rumah sakit,puskesmas maupun klinik dan rumah bersalin, dokter dan bidan untuk bekerja keras agar kematian bayi dan ibu melahirkan tidak ada lagi di Buleleng.
Di sisi lain Wabup Buleleng dr.Nyoman Sutjidra mengakui di Buleleng masih kekurangan tenaga medis, para medis dan dokter spesialis serta fasilitas yang mendukung pelayanan yang prima terhadap kesehatan masyarakat.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com