Taman Ujung Karangasem - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/8/13

Taman Ujung Karangasem

Dewata News ( Taman Ujung - Karangasem )


Dewata News - Taman Ujung atau Taman Seokasada Karangasem terletak di Desa Tumbu Kecamatan Karangasem, Kabupeten Karangasem, sekitar 85 Km dari Kota Denpasar. Taman Ujung yang merupakan istana peninggalan kerajaan Karangasem ini memadukan arsitektur tradisional Bali dan Eropa. Kompleks Taman Ujung ini memiliki 3 kolam besar yang dihubungkan oleh jembatan.

Seperti dikutip dari Museum Becak Indonesia , Menurut sejarahnya, istana taman ini dibangun pada tahun 1919 oleh raja Karangasem terakhir yang bernama I Gusti Bagus Jelantik yang bergelar Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem, yang memerintah dari tahun 1909 – 1945. Taman ini pernah mengalami kerusakan pada tahun 1963 akibat letusan Gunung Agung dan gempa bumi yang terjadi di tahun 1979.

Pada akhir tahun 1994 pemerintah melalui dinas kebudayaannya mulai melakukan inventaris mengenai kerusakan Taman Ujung ini dan dilanjutkan dengan melakukan perbaikan-perbaikan. Pada tahun 1999, Bank Dunia memberikan bantuan dengan melakukan studi konservasi yang dilakukan oleh Culture Heritage Conservation. Akhirnya pada tahun 2002, Bank Dunia memberikan bantuan dana untuk merekonstruksi Taman Ujung yang segera dipergunakan untuk memperbaiki pagar, gerbang, dan kolam.

Pada tahun 2003, perbaikan dilanjutkan pada Bale Warak, Bale Gili, Bale Kambang, Bale Lanjuk, Bale Kapal, dan bangunan-bangunan lainnya. Proyek konservasi ini selesai seleruhnya pada bulan Mei 2004 dengan perkiraan biaya yang dihabiskan sekitar 10 milyar rupiah. Dan diresmikan pada tanggal 7 Juli 2004 oleh Gubernur Bali pada saat itu sebagai objek wisata melalui upacara adat Bali “melaspas”.

Berdasarkan hasil-hasil penyelidikan arkeologis-historis dapat diketahui bahwa taman ini adalah sebuah contoh hasil akulturasi budaya yang serasi antara arsitektur tradisional lokal (Bali) dengan arsitektur Eropa dan Cina. Arsitektur Bali terlihat jelas pada motif dekorasinya berupa cerita-cerita wayang serta motif patra lainnya, arsitektur Belanda terlihat pada bentuk bangunannya yang memiliki gaya indis, dan arsitektur Cina terlihat pada pembuatan gapura masuk, kolam segidelapan, dan Bale Bundar (bale bengong).

Dikutip dari Objek Wisata Bali, Sebuah jembatan beton yang panjang menghubungkan area parkir dan area istana. Di ujung jembatan terdapat taman yang luas. Pada sisi utara terdapat sebuah bangunan persegi kecil putih di tengah kolam utama yang dihubungkan dengan dua jembatan di sisi kiri dan kanan. Bangunan ini sebelumnya berfungsi sebagai kamar tidur raja, ruang pertemuan, ruang keluarga, dan lainnya. Di sini anda dapat melihat foto-foto lama Taman Ujung dan juga beberapa foto keluarga kerajaan.

Di samping kolam utama, terdapat pula kolam dengan bale, sebuah bangunan tradisional terbuka Bali, di tengah-tengahnya. Kompleks Taman Ujung menggabungkan arsitektur Bali dan Eropa. Di puncak bukit teradapat sisa-sisa bangunan yang terlihat seperti sebuah kapel tetapi memiliki gaya khas Bali dengan ukiran di dinding. Di sisi lain, terdapat patung besar badak dan banteng di bawahnya. Dari tempat ini anda dapat menikmati pemandangan laut biru berkilauan, hutan hijau subur, dan tentu saja Gunung Agung yang perkasa yang mendominasi pemandangan langit.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com