Presiden Susilo Bambang Yudhoyono |
Dewata News - Badung
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Bali berjalan lancar dan berakhir sukses. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan ucapan terimakasih secara khusus kepada seluruh masyarakat Bali.
Seperti diberitakan Pop Bali, Perhelatan penting ini, kata Presiden SBY, tidak dapat berjalan tanpa adanya dukungan penuh dari masyarakat dimana KTT APEC ke 21 ini berlangsung. Oleh karenanya, SBY memuji sikap kooperatif yang ditunjukkan oleh masyarakat Bali.
“Secara khusus, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali atas dukungan mereka yang luar biasa, dan juga fasilitas perhotelan yang diberikan,” ungkapnya dalam pidato mebukaan sesi ‘leader retreat’ di Sofitel Hotel, Nusa Dua, Selasa (8/10).
Menurutnya, acara APEC di Bali telah berjalan dengan sukses dan produktif. Hal ini karena adanya diskusi yang intensif yang dilakukan dalam beberapa hari belakangan.
7 Butir Kesepakatan Penting APEC
Sekarang, Presiden SBY melanjutkan pidatonya, APEC memiliki semua perjanjian dan komitmen penting. Oleh karenanya, maka apa yang telah dibangun ini harus ditunjukkan kepada dunia untuk membuktikan bahwa APEC memainkan peran penting dalam ekonomi global.
KTT APEC ke-21 di Bali mengambil tema “Resilient Asia Pacific-Engine of Global Growth” dan, menurut Presiden SBY dalam pidato pembukaan sesi ‘leader retreat’, telah menghasikan tujuh kesepakatan strategis.
1. Liberalisasi Perdagangan dan Investasi – Para pemimpin ekonomi APEC sepakat untuk memperkuat agenda “Bogor Goals”—sebuah tekad bersama yang diadopsi oleh pemimpin ekonomi dalam KTT APEC 1994 berlokasi di Bogor, Jawa Barat, guna mendorong terwujudnya perdagangan dan investasi bebas dan terbuka . Pada saat itu pemimpin ekonomi APEC bersepakat untuk mewujudkan keingin tersebut di wilayah Asia-Pasifik dengan target waktu 2010 untuk negara industri dan 2020 untuk negara berkembang.
2. Perdagangan Multilateral – Para pemimpin ekonomi APEC sepakat meningkatkan intra-APEC untuk infrastruktur, membangun kapasitas, dan memfungsikan perdagangan multilateral. “Referensi terhadap perdagangan multilateral ini adalah pengenalan pada perdagangan di antara anggota APEC yang membawa keuntungan lebih pada ekonomi dan kesuksesan dalam kerja sama multilateral di kawasan,” kata Presiden SBY. Ia menyebutkan, para pemimpin APEC mendorong hal ini dengan membuat kesepakatan perdagangan multilateral yang dapat diangkat dalam pertemuan WTO di Bali pada Desember 2013.
3. Konektivitas Institusi dan SDM – Para pemimpin APEC setuju untuk meningkatkan konektivitas institusi dan sumber daya manusia di antara anggota APEC. Untuk itulah, dibuat konektivitas yang menitikberatkan pada investasi dan infrastruktur. Para pemimpin APEC menyampaikan bahwa hal ini akan mengurangi biaya produksi dan transportasi, serta memperkuat bahan baku dan memperkuat iklim usaha di antara anggota APEC. Di waktu yang sama, pembangunan infrastruktur akan menciptakan peluang pekerjaan.
4. UMKM, Kaum Perempuan dan Pengusaha Muda – Para pemimpin APEC memastikan pertumbuhan yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan. Para pemimpin APEC bersepakat untuk memfasilitasi dan memperkuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta perempuan dan pegusaha muda.
5. Ketahanan Pangan – Para pemimpi ekonomi APEC memperkuat ketahanan pangan. Tujuan dari agenda ini adalah menghadapi tantangan pertumbuhan dan perubahan iklim. “Dengan pertemuan di Bali ini, para pemimpin mulai melihat permasalahan ini secara menyeluruh,” ungkap Presiden.
6. Sinergi Multilateral Lain – Para pemimpin APEC bersepakat untuk meningkatkan sinergi dan melengkapi dengan kerja sama multilateral yang lain seperti East Asia Summit dan G-20. Hal ini menjadi sangat penting karena dunia ini dibentuk dengan berbagai arsitek ekonomi yang berbeda.
7. Kerjasama Dunia Usaha Antar APEC – Para pemimpin APEC sepakat untuk kerja sama di dunia usaha antarnegara APEC sangat penting untuk mencapai free and open trade investment. Kembali Presiden SBY menekankan pentingnya meningkatkan keikutsertaan Usaha Kecil dan Menengah, kaum muda dan perempuan. Ia mengingatkan bahwa, pelaku usaha UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Saya percaya bahwa semua pemimpin ekonomi APEC akan berbagi tanggung jawab untuk komitmen-komitmen ini,” imbuhnya.
Selain ucapan terimakasih khusus pada masyarakat Bali, ia juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pemimpin dan delegasi KTT APEC , atas dukungan selama APEC diketuai oleh Indonesia.
“Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah membuat KTT ini sukses, ABAC, para delegasi bisnis, Sekretariat APEC, dan tentu saja para pelaksana commite ini,” tandasnya.
Foto Bersama
Sudah menjadi tradisi pada setiap KTT APEC, sesi terakhir diisi dengan ‘Leader Retreat’ saat mana para pemimpin ekonomi APEC berkumpul dan bercengkrama sebelum KTT APEC diakhiri.
Sebelum acara dimulai, para leader ini pun berfoto bersama terlebih dahulu. Sesi foto bersama adalah seremonial yang selalu diadakan di setiap KTT APEC pada tiap tahunnya.
Sesi foto bersama kali ini dilakukan di teras ruang retreat di Hotel Sofitel yang teras hotel yang sudah ditata dan dihias dengan tenun ikat dan pernak-pernik hiasan dari Bali lainnya. Menggunakan setelan Jas, Ke-21 pemimpin ekonomi Asia Pasifik mengambil posisi menghadap laut atau membelakangi hotel.
Para pemimpin ini berdiri dalam dua baris, depan dan belakang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan pemimpin APEC pada tahun ini berada di posisi tengah, barisan depan.
Di samping kiri SBY adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, sedangkan di sebelah kanannya, Presiden Cina Xi Jinping. Formasi tersebut mencerminkan urutan keketuaan APEC. Seperti diketahui Rusia menjadi pemimpin sekaligus tuan rumah APEC pada 2012, Indonesia tahun ini, dan tahun depan KTT akan diselenggarakan di China.
Sekitar lima menit setelah sesi foto, para pemimpin negara dipersilakan masuk ke ruang retreat. Pertemuan tingkat leaders hari kedua pun dimulai. Dibuka dengan pidato dari Presiden SBY mengenai konektivitas antar kawasan serta 6 butir penting lainnya yang telah disepakati oleh para pemimpin APEC di hari sebelumnya.
Tinggalkan Bali
Sebanyak 18 kepala negara dan pemerintahan dijadwalkan meninggalkan Pulau Bali, Selasa (8/10), setelah mengikuti pertemuan KTT APEC yang dipusatkan di kawasan Nusa Dua.
Kepala Badan Otorita Bandara Wilayah IV Yuli Sudoso menyebutkan, pergerakan pesawat yang menerbangkan para kepala negara dimulai pukul 14.15 Wita, kemarin.
“Jadi sesuai jadual semula, bandara ditutup (untuk penerbangan sipil) mulai pukul 13.00 hingga pukul 22.00,” jelas Yuli.
Sebanyak 18 kepala negara yang meninggalkan Pulau Bali itu menggunakan 30 pesawat, karena ada satu presiden menggunakan dua pesawat, antara lain Presiden Rusia. Selain pesawat kepresidenan, masih ada sekitar 70 pesawat lainnya yang mengangkut kalangan CEO.
Berdasarkan catatan, jadwal penerbangan kepala negara yang pertama meninggalkan Bali adalah presiden Filipina pada pukul 14.15.
Terkait jadwal penerbangan tersebut, kata Yuli, operasional penerbangan untuk umum yang datang maupun meninggalkan Bali masih ditoleransi paling lambat hingga pukul 13.45 atau 30 menit sebelum penerbangan kepala negara.
Dari 21 kepala negara anggota APEC, tiga lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, dijadwalkan baru akan meninggalkan Bali pada Rabu (9/10).
Usai perhelatan APEC di Bali, Presiden SBY sendiri dijadwalkan akan bertolak menuju Brunei Darussalam untuk mengikuti ASEAN Summit.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com