Menjadi Hindu Yang Universal Berlandaskan Veda - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/31/13

Menjadi Hindu Yang Universal Berlandaskan Veda

Hindu Tengger

Saya Seorang Pria dilahirkan di Lampung. Sejak umur satu tahun ditinggalkan ibu tercinta, dan ketika berumur 25th ditinggalkan Ayahanda tercinta. Hidup yang selalu keras dari kecil, namun membawa sebuah makna yg tak ternilai harganya. yakni kemandirian. Sekolah TK di lampung, lanjutkan SD di Bali s/d SLTP. Kemudian Pindah ke Sulawesi hingga Kuliah dan bekerja. Pindah lagi,  dan bekerja disebuah perusahaan asing yg berpusat di U.S.A, dan pekerjaan saya sendiri menuntut saya mengunjungi beberapa negara-negara maju dikawasan Asia-Eropa-Amerika.

Akibat dari perantauan baik didalam maupun diluar negeri tersebut, saya dapat banyak hal mengnai Hindu. Namun Bukan semua pembelajaran Hindu secara langsung dari Guru, akan tetapi berbagai pertanyaan serta keinginan tahuan tentang Hindu dari teman-teman umat lain-lah yang membuat saya harus mencari tau tentang Hindu lebih dalam. Mungkin ibarat sambel, makin dicolek makin Peace, hee (just joke..)
  
Mungkin maklum saja disekeliling saya terdapat berbagai macam ragam agama, dan saya sangat senang ketika ditanya ataupun mereka mengkritik Hindu oleh rekan-rekan umat lain, dengan demikian berarti saya punya kesempatan menjelaskan bagaimana sebenarnya Hindu yang selama ini selalu dianggap buruk.

Kadang hal tersebut ditunjukkan dari cara seseorang bertanya. Cara bertanya pun bervariasi, ada yang sopan&penuh toleransi, ada yang mengejek, ada yang menertawakan, dsbg. Tapi saya anggap mereka belum mengerti, jadi dalam hal ini saya punya cara tersendiri untuk menjelaskannya. Walau bagaimanapun saya selalu berprinsip “lebih baik saya ditanya dari pada mereka hanya selalu bertanya dalam hati dan menyimpulkannya sendiri tentang Hindu tentunya di dalam hati saja. So take it easy guys.
Dari kecil saya memang masih merasa sangat kurang mengenai bagaimana sebenarnya Hindu yang Universal yang sesuai ajaran Weda. Disamping memang saya besar dilingkungan agama Non-Hindu, juga mungkin karena selama ini sistem pengaplikasian Hindu (terutama di Bali) memang tidak mengutamakan tentang pembelajaran Kitab Suci, akan tetapi Tradisi dan Adat-lah yang lebih ditonjolkan. Maka tak Heran banyak Hindu yang ketika berada diluar komunitasnya (misal:merantau) yang mengalami hal yang sama seperti saya, dan yang lebih mengenaskan adalah umat Hindu lebih mudah untuk berpaling ke agama lain, akibat lemahnya pondasi atau basic Hindu itu sendiri.

Tapi walaupun sedikit dasar pemahaman saya tentang Hindu, namun ketika saya besar dan bergaul di antara masyarakat yang prural (bermacam agama, ras, suku) di perantauan-lah saya merasakan Hindu yang sesungguhnya (lebih berasa gitu), dan menemukan guru yang tebaik dalam memahami Hindu. Yakni Mr. Pengalaman, hee.. dan saya rasa banyak juga teman-teman Hindu yang mengalami Hal ini.

Melalui situs yang sederhana ini saya berharap berbagai pertanyaan saya dalam Hati serta jawaban dari berbagai pertanyaan lumrah yang sering saya dapati dari rekan-rekan umat lain dapat saya jelaskan secara sederhana disini. Satu hal yang perlu digaris bawahi, yaitu dalam situs ini agak berbau SARA, jadi mohon lebih bijak menyikapinya. Selain itu kadang komentar saya yang lugas dan rada blak-blakan mohon dimaklumi, namun TIDAK ADA sedikitpun dari dalam hati saya yang paling kecil ingin memecah belah umat lain ataupun Hindu sendiri, atau mengadu domba, atau bahkan berpihak sebelah saja, akan tetapi inilah cara saya membuka fikiran rekan-rekan sehingga akan ada tercapainya pengertian/pemahaman satu sama lain dan memahami arti Tat-Wam-Asi Itu. Bahkan dalam situs saya juga mengkritisi Hindu itu sendiri demi sebuah kemajuan.

Seperti penjelasan saya diatas, saya adalah seseorang yg suka merantau dan besar ditengah masyarakat yg prular selama ini, bahkan selalu berbagi dengan rekan sekalipun berbeda suku, ras dan agama, selama puluhan tahun dan yg patut saya syukuri adalah “perbedaan adalah sebuah warna/variasi, bukan sebuah pembatasan, beragam itu Indah”

Disamping itu harapan saya semoga Hindu kedepannya lebih Universal diterima oleh semua suku/ras/budaya sehingga kita tak di cap lagi sebagai Agama yang dianut oleh suku tertentu saja. Bagi teman-teman yang merasa memiliki pengetahuan lebih tentang Hindu Mohon berbagi, karena tulisan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Selamat membaca dan berdiskusi. Mari mencerdaskan Hindu. Dan menjadi Hindu yang UNIVERSAL

Salam Damai DivkaHD
dan Salam SAMBEL "makin dicolek makin PEACE..."
(kiriman warga)

2 comments:

  1. Pengalaman sahabat sama dengan saya; Saya berangkat dari Bali merantau, dengan bekal pengetahuan agama nol-putul, samasekali nol. di perantauan saya merasa ada tantangan; mereka bertanya tentang kalimat sahadat Bali (bukan hindu mereka katakan), mereka bertanya tentang berbagai hal (memang mereka benar bertanya seperti itu). Akhirnya saya berfikir, saya harus mengetahui agama yang saya anut; berbekal dengan tekad ini, akhirnya saya dapat bertukar pikiran dengan nyaman, tanpa rasa sungkan atau rendah diri; Guru saya adalah "orang muslim" dalam pemahaman saya tentan agama. Lho kok muslim..? Ya muslim; dia menasehati saya, jangan fanatik, tapi taatlah melaksanakan ajaran agama; bisa taat melaksanakan ajaran agama kalau bapak mengetahui agama yang bapak anut; kalau ingin mengetahui agama yang bapak anut, maka..pelajri.. itulah guru saya, dalam menyadarkan saya tentang keyakinan kehinduan saya.. Maaf terlalu panjang.. Santih

    ReplyDelete
  2. Terimakasih saudara s_dn yang telah meluangkan waktunya untuk berkomentar di Dewata News serta berbagi pengalamannya disini . Semoga apa yang kami sajikan dapat bermanfaat . Apabila memiliki artikel yang ingin dimuat di Dewata News , silahkan kirim ke adingurah@kawanmedia.net . Terimakasih ...

    ReplyDelete

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com