Dewata News ( Photo By : Sunari Dewata ) |
Dewata News - Denpasar
Seperti diberitakan sebelumnya mengenai Perseteruan yang sempat terjadi antara Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MW SIII dengan Forum Bali Mandara (Forbara) berakhir dengan damai. Hal itu terjadi setelah melalui proses pertemuan yang dimediasi oleh Komisi 1 DPRD Provinsi Bali, kedua pihak dipertemukan di Gedung DPRD Bali, Kamis (19/09).
Seperti dikutip dari Sunari Dewata, Dalam pertemuan tersebut keduabelah pihak diberikan kesempatan untuk mengutarakan pernyataan sikap atas statement Wedakarna mengenai SK Reklamasi di Teluk Benoa yang termuat dalam sebuah media harian .
Pada kesempatan tersebut Putu Arsana Atmaja selaku Ketua Forbara dan notabene pendukung Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan sangat tidak menerima statement Wedakrna tersebut, dia meminta agar Wedakarna untuk mengklarifikasi pernyataan yang selama ini dianggap menyinggung dan meresahkan masyarakat Bali, tegasnya.
Selanjutnya Wedakrna juga tidak ketinggalan untuk memberikan klarifikasi dan menuturkan kronologinya. Dia mengatakan pada tanggal 5 september 2013, jurnalis media itu mewawancarai saya selaku akademisi dan Rektor Universitas Mahendradatta terkait dengan SK Reklamasi di teluk Benoa. Dia menegaskan bahwa dalam wawancara tersebut tidak ada menyinggung untuk menurunkan Gubernur Bali. Menurut dia dalam wawancara tersebut dia membicarakan mengenai UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang mengacu pada pasal 73, tuturnya.
Dari pertemuan klarifikasi tersebut kemudian Ketua Komisi 1 DPRD Bali Made Arjaya yang juga selaku pimpinan sidang mengambil kesimpulan bahwa permaslahan yang terjadi antara Forbara dengan wedakrna ialah dikarenakan mis komunikasi yang disampaikan dari media tersebut. Dia juga menambahkan agar tidak terjadi lagi permasalahan seperti ini yang mengakibatkan saling salahkan.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com