Dewata News. Com - Tidak banyak yang tau hadirnya Motifora Band di Pulau Dewata, tepatnya di utara Pulau Bali. Motifora merupakan group band yang berasal dari Kabupaten Buleleng, tepatnya di Desa Munduk – kec. Banjar. Band yang terbentuk pada tanggal 17 maret 2009 tersebut, didirikan atas dasar kecintaan setiap personilnya terhadap Musik.
Masing-masing personil memiliki latar belakang dan basic yang berbeda namun memiliki VISI dan MISI yang sama dalam bermain music, membuat mereka tertantang untuk menghadirkan sebuah group Band dengan membawakan jenis music pop rock alternative.
Band yang digawangi oleh Tunick ( vocal + guitar), Rheno (lead guitar), Eri (bass), Anna ( drum) tersebut, pernah msenjadi finalist dalam sebuah festival yang diadakan oleh salah satu perusahaan rokok, Dalam festival itu, Motifora berhasil menjadi 12 besar selection area bali nusra. Tak hanya itu, mereka juga mampu menjadi 10 besar pada festival gong 2010 dalam rangka hut JTV Surabaya.
Memiliki Visi untuk mengajegkan Bali melalui seni musik, mereka berusaha mengenalkan music motifora dengan cara selalu berkarya. Sebagai band yang berasal dari singaraja, mereka ingin ikut serta men "jengah" kan buleleng melalui seni musik dan berharap keberadaan serta lagu-lagu mereka dapat diterima oleh masyarakat.
Saat ini, band yang pada awalnya bernama Motiforline itu sudah mengeluarkan album perdananya "HITAM PUTIH". Album ini berisikan 4 lagu bali, dan 4 lagu Indonesia. Diantaranya : Ngalahin Gumi, LDR, Meme, Hitam Putih, Rasakan Rasaku, Dua Hati, Melayang, Cahaya Hati, dan yang menjadi hit single di album ini untuk lagu berbahasa bali “Ngalahin Gumi” sedangkan untuk lagu bhs Indonesia dipilih “Rasakan Rasaku”.
Band yang telah melakukan pergantian beberapa personilnya tersebut berharap para pendengar bisa menerima kesederhanaan dalam lagu-lagunya itu menjadi sebuah keistimewaan.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com